F Manfaat dan Etika Ziarah ke Banten, Niat Hanya Mendoakan Sultan Banten Jangan Niat Aneh-Aneh

Manfaat dan Etika Ziarah ke Banten, Niat Hanya Mendoakan Sultan Banten Jangan Niat Aneh-Aneh

Lokasi di sebelah Masjid Agung Banten, makam Sultan Maulana Hasanuddin di Kasemen, Kota Serang, seringkali dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.

Saat memasuki makam. Anda akan melihat sekelompok peziarah dengan kaki bersilang duduk di depan makam Sultan Maulana Hasanudin. Dipimpin oleh seorang penjaga makam, mereka membacakan doa dan tahlil untuk makam sultan yang telah dikunci di ruangan lain.

Hanya ada kata-kata 'Maqbaroh Sulthan Maulana Hasanuddin' atau makam Sultan Maulana Hasanuddin dalam kotak di atas pintu kamar memastikan memang ada makam sultan di ruangan itu.

Peziarah hanya bisa berdoa diluar ruang pemakaman dan kemudian pulang ketika doa di bawah arahan pengasuh sudah selesai tanpa bisa melihat bentuk kuburnya. Jika Anda juga ingin melihat ke dalam ruangan, peziarah dapat mengintip dari jendela samping ruangan.

Dengan cara mengintip, anda akan melihat makam sultan yang berdekatan dengan makam kerabatnya yang ditutupi dengan kelambu. Hanya kuburan biasa yang bisa dilihat, kesan sederhana dari makam sultan agung Banten.

Peziarah yang terlihat, tidak hanya dari lansia, anak-anak hingga remaja, berpartisipasi dalam ziarah ke makam pendiri Kesultanan Banten. Sering terlihat, ibu juga menggendong bayi saat berziarah. Beberapa peziarah mengatakan bahwa ini memang sudah menjadi kebiasaan keluarga bahwa setiap bulan tertentu keluarganya berziarah ke makam Banten.

Peziarah dari Cilegon, Saifan, 25, mengatakan ziarahnya adalah yang kedua kalinya tahun ini. Dia membawa tiga temannya hanya berdoa di kuburan.

"Ya, dia (Sultan Maulana Hasanuddin) adalah pria yang baik, kami hanya menyapanya di sana. Berdoa untuk keselamatan, sehat dan menjaga semuanya agar tetap baik," katanya.

Salah satu pengelola makam, Nawawi (65), mengatakan bahwa sholat di makam sultan tidak berarti ia bisa bertanya kepada sultan. Inilah yang sering dia ingatkan kepada para peziarah karena bisa dimasukkan dalam kategori syirik yang menjadi dosa besar dalam Islam. "Berdoalah untuk orang-orang yang dimakamkan karena orang-orang ini memiliki pelayanan yang sangat luar biasa," katanya.

Ketika ia memimpin doa untuk para peziarah, ia juga meminta pengampunan doa untuk para peziarah dan mereka yang dikuburkan. "Kuburan akan lebih mengingat kematian," katanya sambil tersenyum.

Selama lebih dari 20 tahun mengelola makam kompleks Sultan, ia mengakui bahwa ia menemukan banyak penyimpangan dari praktik ziarah. Ada orang yang mengambil tanah di sekitar kompleks makam untuk sekedar mencium aroma batu nisan.

"Seharusnya yang ditinggikan adalah Allah SWT, jangan berniat yang salah di tempat kuburan," kata Nawawi.

Sultan Maulana Hasanuddin adalah pendiri Kesultanan Banten dan memerintah selama lebih dari 20 tahun dan merupakan putra Sunan Gunung Jati yang menyebarkan ajaran Islam di wilayah Banten.

Post a Comment

0 Comments