F Nabi Muhammad Saw, Tahun Pertama di Madinah, Pembangunan Mesjid dan Orang Yadudi

Nabi Muhammad Saw, Tahun Pertama di Madinah, Pembangunan Mesjid dan Orang Yadudi

PEMBANGUNAN MASJID

Di Madinah terdapat sebuah tempat menebah kurmanya dua anak yatim yaitu Sahl dan Suhail. Kemudian oleh As’ad bin Zurarah di jadikan sebagai Mushola.di situ di jadikan sebagai tempat untuk melakukan solat bersama orang- orang. Ketika Rasulullah berada di madinah beliau berhenti dan menderumkan untanya di samping mushola.dan ketika waktu sholat tiba beliau melakukan shalat di sana. Kemudian beliau memerintahkan untuk membangun tempat tersebut untuk di jadikan sebagai masjid.kemudian nabi memanggil kedua anak yatim tersebut dan menawar lahan miliknya . tetapi keduanya berkata  “tidak, bahkan  kami memberikannya padamu ya Rasul”. Tetapi nabi menolaknya dan membeli tempat itu. Di tempat tersebut terdapat kuburan orang-orang musyrik, puing-puing bangunan dan pohon kurma. Nabi memerintahkan agar kuburannya digali, puing - puingnya diratakan dan pohonnya ditebang.

Nabi juga memerintahkan untuk membuat batu bata, kemudian dibuatlah batu bata. Dengan batu bata tersebut mereka mulai membangun. Mereka   membuat dua sisi pintu dari  batu , membuat atap dari pelepah kurma dan tiangnya dari batang kurma. Tinggi temboknya setinggi orang berdiri lebih sedikit. Nabi juga ikut bekerja untuk memberikan motivasi orang-orang islam dalam bekerja. Nabi berdo'a bersama mereka “Ya Allah tidak ada kebaikan selaian kebaikan akhirat maka kasihanilah kaum anshr dan muhajirin”.

Melihat apa yang di lakukan oleh nabi dengan mengangkat batu bata dan sesuatu yang di butuhkan dalam pembangunan membuat para sahabat tergugah untukikut serta membantunya seperti yang di lakukan oleh ammar bin yasir dengan penuh semangat ia membawa dua buah batu bata padahal orang lain hanya membawa satu, lantas nabi mengusap punggungnya seraya berkata : wahai putera samiyah saat orang – orang mendapat satu pahala maka engkau mendapatkan dua pahala.dan akhir kekuatanmu adalah seteguk air susu dan engkau kelak akan dibunuh oleh orang yang zalim. .Dan di di antara mereka ada yang mengatakan: jika kita duduk saja sedangkan Rasul bekerja itu adalah tindakan orang yang sesat.

Di ceritakan dari hasan dari Baihaqi dari Hasan ketika Rasul membangun Masjid beliau dibantu para sahabat, beliau mengambil batu bata hingga dadanya terkena debu. Diceritakan pula dari Yahya bin Hasan : Rasul keluar dengan membawa batu kemudian Usaid bin Hudlair berjumpa dengan beliau dan menawarkan agar batu tersebut diberikan kepadanya untuk ia bawa. Namun nabi enggan memberikannya. Beliau menyuruhnya untuk membawa batu yang lain dan bersabda : tidaklah engkau lebih fakir dibandingkan aku di hadapan Allah swt.

Sedangkan arah Kiblat masjid ditetapkan sebelah kiri menghadap ke baitul muqoddas. Dan menjadikan 3 pintu masjid, yaitu pintu Abu Bakar, Pintu Atikah yang disebut juga pintu Rahmat dan pintu yang biasa dilewati Rasul yaitu pintu al-Utsman. Lantainya dialasi dengan kerikil, sebab air hujan dapat menggenanginya. Sehingga nabi memerintahkan untuk memberi kerikil. Masjid tidak alasi dengan permadani ataupun tembikar. Di sebelah masjid dibangun dua kamar. satu untuk Saudah Binti Zam'ah dan yang lain untuk A'isyah. Pada waktu itu nabi belum menikah salain keduanya.Kedua kamar tersebut bersebalahan dan berdampingan dengan masjid, layaknya satu bangunan. Dan setiap kamar-kamar dibangun setiap ada istri.

Sejak awal di bangun, masjid tersebut belum memiliki mimbar untuk tempat berkhutbah,ketika berkhutbah beliau hanya bersandar pada pohon yang tumpuh di sisi tampat solatnya. Kemudian ketika telah di buatkan sebuah mimbar beliau berkhutbah diatasnya,batang pohon merunduk layu karena sedih dan sangat merindukan untuk bias kambali mendengakan rosululloh berkhutbah disisinya.dan nabi lalu menghampirinya dan mendekapnya hingga batang pohon itu terlihat tentram kembali seperti tentramnya seorang bayi yang diam.                                                                                                       

ORANG YAHUDI MADINAH

Allah swt memberikan ujian kepada orang orang Islam yang berdomisili di Makkah dengan orang musyrik quraisy, sedangkan menguji orang orang islam yang berdomisili di madinah dengan orang yahudi. Yang dimaksudkan dengan orang orang yahudi adalah Bani Qainuqa`, Bani Quraidzah dan Bani Nadzir. Mereka menampakan permusuhan dan amarah Karena iri dengki dari diri mereka setelah tampak jelas suatu kebenaran akan agama islam kepada mereka. Sebelum kedatangan nabi, mereka mengalahkan terhadap orang-orang musyrik arab ketika terjadi peperangan di antara mereka dengan nabi yang akan diutus sebentar lagi. Ketika beliau nabi sudah datang kepada mereka. Maka, pemimpin mereka merasa berat jika yang menjadi nabi adalah dari keturunan Isma’il. Sehingga mereka berbuat kufur terhadap apa yang telah diturunkan Allah dengan bentuk penganiayaan. Padahal mereka mengetahui bahwa beliau Rasul datang untuk membenarkan ajaran sebelumnya, yaitu kitab-kitab Allah swt yang telah diturunkan kepada rasul sebelum nabi Muhammad saw, serta menjelaskan takwilan-takwilan  yang keliru dari kitab tersebut. Akan tetapi, mereka berbuat acuh tak acuh seolah-olah tidak mengetahui. Di antara cemoohan orang yahudi adalah klaim bahwa islam menyalin bebrapa hukum. Merekapun tahu bahwa Allah yang maha mengetahui lebih mengetahui terhadap apa yang dibutuhkan manusia dari pada mereka. Sebab, karakteristik manusia lebih suka untuk berada diatas.

Sedangkan, pada mulanya, beliau Nabi  hidup diantara golongan orang arab yang tidak bisa membaca dan menulis dan tidak mengerti tentang keyakinan berketuhanan. Sehingga, hikmah menuntut untuk memberlakukan syari’’at kepada mereka secara bertahap. Sebab seandainya Allah swt mengharamkan kepada mereka minum minuman keras, memakan harta riba, memerintahkan mereka untuk shalt, zakat dan seluruh perinath dan larangan syariat secara menyeluruh .Niscaya, tidak satupun dari mereka yang akan menerima. Dikarenakan,mereka berbeda-beda keinginannya dan sudah tenggelam dalam kesesatan. Sehingga, nabi diutus dengan membawa perintah secara bertahap hingga hati mereka dapat diluluhkan dan dibersihkan. Hukum-hukum tidak diturunkan Allah kecuali setelah terjadi peristiwa sesuai dengan tuntutan supaya lebih membekas dalam hati. Akan tetapi orang orang yahudi menginginkan menghianati hal tersebut.  agar tidak dilakukannya hukum  kecuali sesuai dengan keinginan mereka. Tetapi al-qur’an megalahkan mereka dengan dalil bahwa mereka tahu kalau diri mereka jauh dari kebenaran. Kemudian Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah:

Artinya : “Katakanlah Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, Maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar”.
Kemudian Allah mengakhiri bahwa mereka tidak akan mengikuti ajaran nabi dengan firman-Nya yang berbunyi :

Artinya : “Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.
Sehingga, seandainya mereka tahu merekalah yang benar. Maka, niscaya mereka tidak akan menunda-nunda apa yang dituntut dari mereka. Dan tidak ada seorangpun yang meriwayatkan mereka mengharapkan hal itu, walaupun denagn ucapan saja. Sungguh telah jelas kebenaran terhadap salah satu pemuka bani Qainuqa1 yaitu Abdullah ibnu Salam yang meninggalkan ego pribadinya dan memeluk Islam setelah mendengar al-qura’n.

Imam al-Bukhari dan al-Baihaqiy telah  menceritakan dari riwayatnya Anas, ibnu Ishaq juga telah menceritakan dari seorang kerabatnya Abdullah ibn Abdi as-Salam, tidak ketinggalan imam Ahmad dan Ya'qub ibn Sufyan juga telah menceritakan dari riwayatnya Abdillah ibn Salam, imam Baihaqiy juga telah menceritakan dari riwayatnya Musa ibn Aqabah dan ibn Sihab : Tatkala aku mendengar nama Muhammad saw, jauh sebelumnya aku telah mengetahui sifat sifatnya dalam waktu aku masih dalam masa pencarian akan beliau. Maka, aku merasa gembira akan kedatangannya dan merahasiakan akan hal tersebut sehingga datanglah beliau ke kota madinah. Ketika beliau singgah di daerah Buqa’ daerahnya bani Amr ibn ‘Auf, datanglah seseorang yang menyampaikan khabar tersebut. Sedangkan waktu itu aku sedang bekerja di atas pohon kurma. Pada detik itu juga bibiku yang bernama Khalidah binti alkharist duduk dibawah pohon. Tatkala aku mendengar khabar akan kedatangan Rosulullah saw. Makam seketika itu juga aku mengumandangkan takbir. Setelah mendengar apa yang aku ucapkan, bibiku mengatakan "Alangkah indahnya bila aku mendengar nama musa ibn imran juga kamu sebutkan". Lalu akupun mengatakan kepadanya "Demi Allah! Beliau juga meruppakn saudaranya Musa ibn Imran, beliau diutus yntuk menyampaikan ajaran yang sama dengan ajaran Musa ibn Imran" taklama setelah itu, bibiku kembali mengatakan "Wahai anak pamanku! apakah dia diutus hingga datanganya hari kiamat?" "ya" jawabku dengan mantap. Bibiku kembali berkata "berarti memang benar dia Rasul yang ditunggu tunggu kedatangannya" setelah itu, aku pergi menemui beliau nabi. Tatkala telah jelas raut wajah beliau, aku yaqin tidak ada secuilpun kebohongan yang terpancar dari aura wajah beliau. Awal dari kata kata beliau yang aku dengar ialah "populerkan salam, berikanlah sedekah makanan, pereratlah hubungan persaudaraan, lakukanlah salat diwaktu malam ketika orang orang terdidur maka kamu akan masuk surga dengan selamat".

Setelah orang yahudi pada mulanya  mengaggap dia sebagai salah satu tokoh pemuka.   Namun, ketika berita keislamannya telah sampai kepada orang-orang  yahudi, mereka menganggap dia sebagai orang yang tolol. Allah berfirman dalm Q.S. Al-Baqarah ayat 90

Artinya : “Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan”.

Sebagian hal-hal yang tidak baik dari diri mereka adalah mereka mengkufuri apa yang telah diturunkan oleh Allah karena mereka mendurhakai jika Allah menurunkan anugrah terhadap orang yang dikehendakinya.

Ketika rasa permusuhan terhadap Islam menjadi sangat kuat di dalam ahti mereka maka mereka sekaut tenaga untuk memadamkan cahaya Islam. QS Attaubah ayat 32

Artinya : “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”.

Salah satu penyebab permusuhan orang orang yahudi dengan kaum muslimiin ialah, Ibnu ishaq mengatakan: pada saat itu, terdapatlah khabar ihwal tentang permusuhan orang orang yahudi dengan Rosulullah saw karena kedengkian dan rasa iri hati mereka yang dipicu oleh diangkatnya seorang utusan oleh Allah swt dari golongan ‘Arab. Dan juga disebabkan karena kecondongan beberapa pemuka qabilah khazraj dan aus kepada golongan muslimin.

Post a Comment

0 Comments