F (3) Kisah Dakwah Nabi Muhammad, Penyiksaan Kaum Quraisy

(3) Kisah Dakwah Nabi Muhammad, Penyiksaan Kaum Quraisy




PENYIKSAAN KAFIR QURAISY

Penyiksaan yang dilakukan kaum Quraisy kepada Rosulullah saw sudah terlampau parah, hingga beliau merasa berat menanggungnya, Terlebih jika belaiu hendak pergi Sholat di Baitulloh. Waktu itu ada beberapa orang kafir Quraisy yang sangat menyakiti pada Rosulullah saw, mereka disebut Mustahzi'in [orang-orang yang menghina kepada Rosulullah SAW] karena sering menyiksa beliau.

Hingga pada saat sayyidah 'Aisyah bertanya kepada Nabi saw “apakah ada hari yang lebih berat bagi anda dari pada hari perang uhud?"
Nabi menjawab “ada, yaitu hari-hari ketika aku bertemu dengan kaumku ( di mekkah ) , pertemuan itu adalah hari yang paling berat".

Namun, nabi saw tetap sabar dan senantiasa berpasrah diri kepada Allah SWT. Padahal derita yang di alami beliau begitu berat, dan tidak akan pernah di rasakan oleh selain beliau. Sebagaimana yang di sampaikan di dalam riwayat Ahmad, Turmudzi  dan Ibn Hibban dari jalur Himad bin Salamah dari Stabit dari anas, Anas berkata "Rasulullah bersabda 'aku di siksa dengan siksaan yang belum pernah di rasakan siapapun karena membelah agama Allah,  dan aku di ancam oleh mereka dengan ancaman yang belu, pernah di lakukan pada siapapun hanya karena Allah'".

         Menurut riwayat yang diceritakan oleh Yazid bin Ruman dari 'Urwah bin Zubair, gembong gembong mustahziin berjumlah 5 orang, kesemuaannya berasal dari kaum quraish. pendapat ini senada dengan pendapatnya jumhurul ‘ulama’ dan kebanyakan riwayat. Namun menurut keterangan lain yang diyakini oleh Abu Umar Al-‘iroqi dalam kitab adduror mereka berjumlah delapan. Dan ada yang berpendapat lebih dari itu, bahkan para ulama' juga berbeda pendapat terkait tindakan-tindakan yang mereka lakukan pada beliau nabi. Namun,  hal ini tidaklah prinsip. Yang jelas, mereka memiliki kekuatan dan kedudukan untuk melakukan hal-hal yang merendahkan pada nabi saw.  Mereka merupakan orang orang yang mempunyai derajat mulia dan pengaruh yang besar.

Mustahziin yang berasal dari Bani Asad bi Abdul uza bin Qusay bin Kilab ialah, Al aswad bin Muttalib bin Aad Abu Zama'ah. Dialah orang yang pernah di do'akan nabi saw agar menjaJi buta. Nabi saw berdo'a "ya Allah, butakanlah matanya dan binasakan anaknya ".

Mustahziin yang berasal dari Bani Zuhrah bin Kilab ialah Al Aswad  bin Abdi yaghuz bin Wahb bin Abdi manaf bin Zuhrah.

 Mustahziin yang berasal Bani Mahzum bin yaqadzah bin Murrah ialah Walid bin Al mughirah bin Abdillah bin Umar bin Mahzum.

Mustahziin yang berasal dari bani Sahm bin Amr bin Hushaish bin Ka'ab ialah, al Ash bin Wail bin Hisyam-menurut Ibnu hisyam, al Ash bin Wail bin Hisyam bin Su'aid bin Sahm.

Mustahziin yang berasal dari Bani Khuzaah ialah, Al harist bin Aththolatilah bin Amr bin Al harist bin Abdi Amr bin Luayyi bin Malkan.

Tatkala mereka semakin menjadi-jadi berbuat dzolim dan menghina Rosulullah saw, Allah swt menurunkan ayat

Artinya: "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik (95) Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu) 96 (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah Maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya)".

Selain orang-orang yang telah di sebutkan di atas, masih ada beberapa orang yang tidak kalah parahnya dalam menyakiti nabi saw. Mereka adalah :

Abu Jahal

Yunus bin Bakir menceritakan dari Ibnu Hisyam, telah menceritakan kepadaku seorang Syekh dari mesir, dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, dalam kisah yang panjang itu di jelaskan perihal yang terjadi di antara Quraisy dan nabi saw. Ketika para pemuka Quraisy mencaci maki rosulullah saw, maka untuk menghindari mereka, beliau beranjak pergi dari tempat itu.

Pada saat itulah  Abu jahal berkata "Wahai kaum Quraisy, Muhammad telah datang dengan membawa dua perkara yang telah kalian lihat. Yakni mencela agama kalian, mencaci berhala- berhala kalian, membodoh- bodohkan orang berakal kalian dan menghina nenek moyang kalian. sungguh aku berjanji kepada Allah,  besok aku akan menghampirinya dengan membawa batu yang amat besar. apabila Muhammad sujud di dalam sholatnya, maka akan kupecahkan kepalanya dengan batu tersebut. Setelah itu terserah, bani abd manaf mau berbuat apa padaku!"

Keesokan harinya Abu Jahal mengambil sebuah batu seperti yang ia katakan lantas ia duduk, menunggu kedatangan Rosulullah saw. Taklama kemudian, nabi Muhammad saw datang. lalu melakukan  shalat diantara Rukun Aswad dan rukun Yamaniy. Di sisi lain orang-orang Quraisy berkumpul, menunggu apa yang akan dilakukan Abu Jahal.

Tatkala nabi Muhammad SAW tengah sujud. Abu Jahal memikul batu yang ia siapkan dan mendekati nabi Muhammad saw. Namun, tiba- tiba Abu Jahal lari ketakutan, wajahnya pucat pasi  kelihatan seakan terkejut oleh sesuatu. orang-orang Quraisy pun menghampirinya dan berkata "Ada apa denganmu wahai Abal Hakam?"

Abu Jahal menjawab "Aku berdiri untuk melakukan sesuatu yang telah kukatakan pada kalian. Ketika  aku mendekati Muhammad, tiba-tiba ada seekor unta jantan yang belum pernah kulihat, aku melihat unta itu akan memakanku."

Mendengar perkataan itu semua, An-nadr bin Al-harist bin Kaladah bin Alqomah bin Abdi manaf bin Abdi Ad-dar bin Qushay berdiri di kerumunan orang-orang tersebut seraya berkata ”wahai orang orang Quraish!, demi Allah, sungguh, telah  turun sesuatu yang agung kepada kalian, apabila kalian mengikutinya, niscaya tidak ada tipu daya setelahnya. Sejak dulu kalian mengenal Muhammad adalah seorang yang telah  membuat hati kalian ridho, telah berbicara jujur, dan menjunjung tinggi amanah kalian. Dan sekarang, ketika uban telah menghiasi kedua pelipisnya (sudah tua), dan dia menyampaikan kepada kalian semua ajarannya.  Kalian semua malah mengatakan bahwa dia ahli sihir?. Tidak, Demi Allah! Dia bukanlah penyihir. Kita semua telah mengetahui para ahli sihir, sihir mereka dan janji-janji mereka. Kalian semua juga mengatakan bahwa Muhammad adalah tukang ramal ?. Demi Allah! Dia bukanlah seorang peramal. Kita semua telah mengetahui para tukang ramal, keragu-raguan yang mereka sampaikan, dan kita telah mendengar sajak sajaknya. Kalian semua mengatakan bahwa Muhammad adalah penyair ?. Tidak, Demi Allah! Dia bukanlah seorang penyair. Kita semua telah mengetahui syair, mendengar semua bagian bagiannya, hajs dan rajasnya. Bahkan Kalian juga mengatakan bahwa Muhammad gila?. Tidak, Demi Allah dia bukanlah orang gila. Kita semua tahu gejala gejala kegilaan. Muhammad tidak pernah terlihat menangis tersedu-sedu seperti orang gila, dia tak pernah terlihat ragu ragu seperti orang gila, dan juga tidak pernah berkumpul dengan orang-orang gila.  Wahai orang orang quraish! Lihatlah diri kalian semua, demi Allah, sungguh telah turun sesuatu yang agung pada kalian semua!”

Tatkala apa yang terjadi pada abu jahal itu di ceritakan pada nabi Muhammad saw, beliau bersabda "Itu adalah Malaikat Jibril, seandainya Abu Jahal berani mendekat lagi, niscaya Malaikat Jibril pasti akan menyiksanya."

Al- Maharibi dan yang lain menceritakan dari Daud bin Abi Hindi, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas. Syahdan, Abu jahal pernah bertemu Rosulullah SAW ketika beliau sedang shalat,  lantas dia berkata "Apakah aku tidak melarangmu dari perbuatan ini, wahai Muhammad?"

Nabi saw lantas berkata kasar serta mamberi ancaman padanya sehingga dia berkata "Apakah kau mau mengancamku, padahal pengikutku lebih banyak?!"

Maka Allah swt menurunkan al-Qur'an surat al-'Alaq ayat 15- 19

Artinya: "Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah. sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)".

Muhammad bin fudhail menceritakan dari Jabir bin Abdillah, dia mengatakan "pada suatu ketika Abu jahal dan sekelompok orang orang quraish berbincang-bincang. Mereka berkata 'perihal Muhammad  telah tersebar luas diantara kita, dan kita sudah kewalahan. hendaknya kita semua meminta tolong kepada seseorang yang menguasai ilmu sihir, ramal, dan syair untuk berkompromi dengan Muhammad, lalu menjelaskan kepada kita tentang perihal Muhammad'".

Tak berselang lama, Atabah menyahut “aku telah menguasai ilmu sihir, ramal, dan syair. Kemampuanku tentang hal tersebut tidak diragukan lagi". Maka iapun di utus untuk menemui nabi saw.

Saat bertemu Rosullah SAW, Atabah berkata "Wahai Muhammad! Engkau adalah pemimpin Bani Hasyim yang terbaik, Engkau adalah pemimpin bani Abdul muttalib yang terbaik,  Engkau adalah pemimpin Bani Abdullah yang terbaik."

Nabi saw hanya diam saja mendengarkan ocehan Atabah tanpa mengeluarkan sepatah katapun. sementara Atabah melanjutkan ocehannya. Dia berkata "mengapa engkau mencaci tuhan- tuhan (berhala) sembahan kami, dan menganggap sesat nenek moyang kami?, apabila engkau menginginkan kedudukan, maka kami akan mengangkatmu menjadi pemimpin, bila engkau menginginkan pernikahan, maka kami akan menikahkanmu dengan sepuluh wanita yang sesuai dengan pilihanmu, diantara orang-orang quraish,  dan bila engkau menginginkan harta, maka kami akan mengumpulkan kekayaan kami, yang akan mencukupi semua kebutuhanmu dan anak cucumu."

Nabi saw tetap diam seribu bahasa. Ketika Atabah telah selesai bicara, Rosulullah membacakan ayat al-Quran surat Fustilat 1-13 kepadanya:

Artinya: "Haa Miim(1). Diturunkan dari Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang(2)& .. Jika mereka berpaling Maka Katakanlah: "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud"(13).

Setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Rosulullah SAW, Atabah menutup mulut beliau Nabi, dan memohon pada beliau agar memberi belas kasihan padanya agar tidak meneruskan bacaan beliau. setelah peristiwa tersebut, Atabah sangat gelisah, dia mengasingkan diri dan tidak menemui keluarganya.

Melihat situasi semacam ini, Abu Jahal angkat bicara "wahai orang orang quraish! demi Allah, kita tidak melihat Atabah kecuali dia telah cenderung berpihak pada Muhammad. Ia telah terpengaruh oleh makanan yang diberikan Muhammad. Memang hanya makanan itu yang ia kehendaki. Cari dia, lalu serahkan kepadaku!"

Taklama kemudian, Atabah dihadapkan kepada Abu jahal. Sontak, Abu jahal mengatakan "wahai Atabah! Demi Allah, kita telah menyangka bahwa kau akan cenderung berpihak pada muhammad. bila kau menginginkan sesuatu, maka kami akan memenuhinya lebih dari pada makanan yang diberikan  Muhammad."

Mendengar semua itu, Atabah marah besar dan bersumpah tidak akan berbincang bincang lagi dengan Muhammad. lalu dia berkata kepada orang orang Quraish "kalian semua telah mengetahui  bahwa aku termasuk milioner(0rang kaya) dari kalangan quraish. Namun, aku bersikukuh untuk tetap menemui Muhammad."

Setelah menenangkan diri, Atabah menceritakan apa yang telah terjadi diantara dia dan Muhammad. "tatkala aku bertemu dengannya dan berbincang bincang, Muhammad memberikan jawaban kepadaku dengan sesuatu yang menakjubkan. Demi Allah! Muhammad bukanlah ahli sihir, bukan pula seorang penyair, bukan pula seorang peramal dia membacakan ((3E 'DDG 'D1-EF 'D1-JE )-E....'D#J) . Mendengar itu aku sangat takut. Aku menutup mulutnya, memohon agar dia tidak meneruskan perkataannya. Kalian semua tahu, kalau dia tidak pernah berdusta, apa yang di katakannya selalu benar. Aku khawatir, jangan jangan adzab akan turun kepada kalian".

Dawud bin Amr Adhdhobiy menceritakan ( ( /'H/ (F 9E1H 'D6Q(JQ dari Muhammad bin Ishaq dari Nafi' dari Ibnu umar "Ketika Nabi saw telah memebacakan surat diatas, sejurus kemudian Atabah kembali dan mengatakan kepada kaumnya (quraish) 'wahai qaumku! dengarkanlah pada hari ini saja, untuk selanjutnya, terserah kalian. Demi Allah! Aku telah mendengar dari Muhammad sesuatu yang belum pernah aku dengarkan. Saat dia berkata padaku, aku tidak tahu harus menjawab apa padanya!'”

Diantara penyiksaan Abu Jahal kepada nabi Muhammad saw adalah kisah yang di ceritakan sahabat Ibnu Mas'ud ra dari riwayat imam Bukhori. Ibnu mas'ud berkata  "Saat itu kami bersama Rosulullah saw di Masjidil Harom dan beliau sedang sholat, lalu Abu Jahal datang dan berkata "Tidakkah ada seorang laki- laki yang mau mengambil kotoran unta bani fulan lalu ia lempar pada Muhammad saat sujud ?!".

Lalu 'Uqbah bin Abi Mu'ith bin Amr bin Umayyah bin Abdi Syams berdiri dan datang dengan membawa kotoran unta tersebut, kotoran itu ia lemparkan pada nabi Muhammad saw pada saat beliau sujud.  Saat itu, tidak ada satupun kaum muslimin yang berada di Masjidil Haram yang berani membersihkan kotoran tersebut dari Rosulullah SAW. mereka tidak sanggup melawan kegilaan orang-orang Quraisy. namun beliau nabi masih tetap sujud hingga sayidah Fathimah datang, Lalu mengambil kotoran itu dan membuangnya.

Atas perlakuan ini, nabi berkata 'Ya Allah kuserahkan padaMu sekelompok orang  kaum Quraisy ini'. Setelah itu beliau menyebutkan beberapa nama dari mereka, dan Aku melihat mereka semua tewas pada perang Badar".

Abu Jahal adalah sosok yang suka menghina orang lain, suka berbuat dhalim bukan hanya terhadap Nabi saw. Dalam satu riwayat di jelaskan  “Pada suatu hari datanglah seorang pemuda dari tanah Irasy ke Makkah dengan mengendarai seekor unta. Abu Jahal tertarik untuk membeli unta itu. Transaksipun dilakukan. Tapi sayang, Abu Jahal menunda pembayaran hingga pemuda itu bingung, kepada siapa ia harus meminta bantuan. Pemuda itu berteriak-teriak memanggil orang - orang Qurais supaya berkumpul. Saat itu Nabi Saw berada disekitar Ka’bah.

Pemuda itu berkata ”Wahai  kaum Quraisy!, Abu al-Hakam telah menunda pembayaran padaku, padahal aku adalah seorang pengembara yang tidak bisa berbuat apa-apa. Hendaklah ada seorang yang menolongku!."

Orang-orang Quraisy yang duduk-duduk disekitar Ka’bah berkata “Kau lihat orang itu (orang-orang Qurais menunjuk nabi sambil menertawakannya, karena nabi dan Abu Jahal selalu berbeda pendapat), temuilah dia!, dia (Muhammad) akan menolongmu”.

Pemuda itupun menemui Nabi saw, ia berkata “Wahai hambah tuhan! sesungguhnya Abu al- Hakam telah merampas hakku. Sedangkan diriku tidak lain hanya seorang pengembara, saya telah bertanya pada orang-orang Quraisy, siapa yang bisa membantuku untuk mengambil hakku?, mereka memberi tahu bahwa engkau bisa membantuku, maka tolonglah diriku untuk mengambil hakku dari Abu Jahal. semoga Tuhan merahmatimu”.

Nabipun menjawab “mari kita temui dia!.” Nabi Saw berdiri, berlalu bersama pemuda itu menuju rumah Abu Jahal. Pada saat orang-orang Quraisy melihat nabi berdiri bersama pemuda itu, mereka berkata pada temannya “kita ikuti mereka, kita lihat apa yang bisa ia perbuat”.
Ketika sampai di rumah Abu Jahal, Nabi mengetuk pintu rumahnya. Abu Jahal bertanya “siapa itu ?".

Nabi menjawab “Muhammad. Keluarlah, temui aku!”. Lalu Abu Jahal pun keluar, nampak ada hal yang tidak baik di wajahnya, hingga warna kulitnya berubah.

Nabi berkata “berikanlah hak pemuda ini!”.
Abu Jahal menjawab “Baiklah jangan pergi dulu sebelum kuserahkan haknya!“. lalu Abu Jahal masuk untuk mengambil barangnya untuk diserahkan pada pemuda itu.

Orang- orang Quraisy berkata pada Abu Jahal "sungguh Kasihan kau wahai Aba al-Hakam. Bisa-bisanya hal seperti ini menimpa dirimu". Abu Jahal marah "Celaka kalian, demi Allah, Ketika Muhammad mengetuk pintu rumahku, aku mendengar suara dahsyat yang membuatku takut. Dan diatas kepalaku seakan ada seekor unta jantan yang tidak pernah aku lihat".

Termasuk ulah Abu Jahal adalah, Ketika  Allah menyebutkan Syajaroh Az-zaqum (pohon untuk makanan bagi penghuni neraka) di dalam al-Qur'an guna menakut-nakuti orang-orang quraisy, dia malah berkata “wahai orang quraisy, apakah kalian mengerti apa itu Syajaroh Azzaqum yang telah diucapkan Muhammad untuk menakut-nakuti kalian?"

Serempak mereka menjawab “tidak”
Abu jahal berkata sambil tertawa "Syajaroh Azzaqum itu kurma Yatsrib yang di campur dengan keju, demi Allah, sungguh, jika aku dapat memperolehnya, niscaya akan saya lahap sepuasnya!”.
Kemudian Allah swt menurunkan surat jastiah 44-46

 Artinya: "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang menjelaskan, berkatalah orang-orang yang mengingkari kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada mereka: "Ini adalah sihir yang nyata"Bahkan mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya (Al Quran)". Katakanlah: "Jika aku mengada-adakannya, Maka kamu tiada mempunyai Kuasa sedikitpun mempertahankan aku dari (azab) Allah itu. Dia lebih mengetahui apa-apa yang kamu percakapkan tentang Al Quran itu. cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".Katakanlah: "Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".

Abu Jahal juga pernah berkata "jika muhammad mencela tuhan kita, kita juga akan mencela tuhannya". Kemudian turunlah ayat :

Artinya "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.(QS. Al-An'am 108)

Begitulah perihal Abu Jahal, sosok manusia yang tak tahu diri, walaupun sudah banyak bukti-bukti kebenaran nabi Muhammad saw, namun dia tetap memusuhi beliau, dan menghalalkan segala cara guna memadamkan dan menghancurkan perjuangan syiar Nabi Muhammad saw.

Abu Lahab bin Abdul Mutholib

Abu Lahab bin Abdul Mutholib, paman nabi Muhammad saw, juga merupakan golongan Mustahzi'in. Dia lebih kejam dari pada kerabat nabi saw yang lain. Abu lahab melakukan perbuatan jelek itu bersama istrinya, yakni Ummu Jamilah binti Harb bin Umayyah. Istrinya sering menghina nabi Muhammad SAW dan mengadu domba, terlebih setelah diturunkan surat al-Lahab yang menjelaskan ancaman atas dirinya dan suaminya.

Rumah abu lahab bersebelahan dengan rumah nabi saw. Ia sering berbuat lalim pada nabi saw. Di samping dia, nabi saw juga bertetangga dengan Uqbah bin Abi Ma’ith, yang tidak kalah dalam memusuhi baginda nabi saw, hingga beliau pernah berkata "aku berada diantara dua tetangga yang sering berbuat dholim padaku, yaitu abu lahab dan Aqbah! ".

Suatu ketika, Abu Lahab membuang kotoran di depan pintu rumah nabi Muhammad saw. Nabi saw membersihkan kotoran- kotoran tersebut seraya berkata "Wahai Bani Abdi Manaf siapa yang membuang kotoran disini?". Seperti biasa beliau hanya bersabar walaupun hal itu terjadi berulang kali. Kejadian memalukan ini di dengar oleh kerabat yang lain, diantaranya adalah Hamzah, dia sangat geram terhadap apa yang di lakukan abu lahab, hingga suatu hari, ketika hamzah melihat Abu Lahab, maka ia segera mengambil kotoran onta dan melemparkannya ke kepala Abu Lahab. Melihat itu Nabi saw segera membersihkan kotoran di kepala Abu lahab seraya berkata pada Hamzah “tidaklah pantas bagi sahabatku, jika  membalas kejelekan dengan kejelekan, bahkan ia harus berbuat arif dan rela untuk memaafkan".

Saat di makkah, Abu lahab mendengar berita kekalahan  orang-orang musyrik dalam perang Badr, ketika itu dia  sedang menderita sakit bisul.




'Uqbah bin Abi Mu'ith

'Uqbah bin Abi Mu'ith adalah tetangga Rosulullah saw. perbuatannya tidak jauh beda dengan Abu Lahab. Suatu hari 'Uqbah mengadakan pesta dan ia mengundang para pembesar Quraisy termasuk Rosulullah saw. Nabi saw berkata pada 'uqbah "Demi Allah, aku tidak akan memakan hidanganmu, kecuali kamu beriman kepada Allah." 'Uqbahpun menuruti permintaan nabi saw, ia  mengucapkan dua kalimah syahadat dihadapan beliau.

Kejadian ini terdengar oleh Ubai bin Kholaf al- Jumakhi Al Qurasyi, teman dekat Uqbah. Ubai segera menemui Uqbah, dengan emosi ia berkata pada Uqbah "apa yang telah aku dengar tentang dirimu?, katanya kau telah beriman pada Muhammad!"

Uqbah menjawab "tidak, jangan khawatir, akan ku jelaskan semuanya. Pada acara pesta yang aku adakan ada salah seorang undangan, ia adalah orang mulia dan telah masuk rumahku, ia tidak mau memakan hidanganku kecuali aku membaca syahadat di hadapannya, aku malu jika ia pulang tanpa menyantap hidanganku terlebih dahulu. Akhirnya aku turuti saja permintaannya".

Mendengar penjelasan Uqbah, Ubai kembali berkata "Haram bagiku menatapmu, bila kamu bertemu dengan Muhammad lalu tidak mencekik lehernya, tidak kau ludahi serta kau tampar wajahnya." Dan memang benar, ketika Uqbah melihat Rosulullah saw ia melakukan apa yang di perintahkan Ubai.

Berkenaan dengan apa yang dilakukan Uqbah ini, Allah swt menurunkan Surat Furqon ayat 27- 29 sebagai penjelasan dan gambaran penyesalan yang akan di alami Uqbah, Allah saw berfirman

Artinya: "Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul".(27) Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulanitu teman akrab(ku).(28) Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia". (29)

Yahya bin Abi kathir berkata "Muhammad bin Ibrahim Attaimiy berkata padaku, bahwa Urwah pernah bercerita pada beliau. Dia menceritakan tentang perbuatan kejam yang dilakukan oleh Uqbah kepada Rosulullah saw 'Suatu hari, ketika nabi Muhammad saw sedang sholat di Hijr isma'il, tiba-tiba Uqbah datang menghampiri beliau, lalu ia melilitkan pakaiannya di leher nabi saw. Dia mencekik beliau dengan sekuat tenaga. Abu Bakar datang ketika tragedi itu terjadi. Melihat situasi berbahaya seperti itu, beliau segera memegang pundak Uqbah dan menyingkirkannya dari Rosulullah saw seraya berkata  "Apakah kau akan membunuh orang laki-laki , karena ia mengatakan tuhannya adalah Allah, padahal ia datang kepadamu dengan membawa bukti yang jelas dari tuhanmu'". Diriwayatkan oleh Imam Buhori.

Al- 'Ash bin Wa'il As Sahmi Al Qurasyi

Al- 'Ash bin Wa'il As Sahmi Al Qurasyi, ayah Amr bin Ash. Ia sangat memusuhi Rosulullah SAW, hingga ia pernah berkata "Muhammad menipu pengikutnya. Dia mengatakan bahwa mereka akan dihidupkan kembali setelah mati. Padahal, demi allah, tidak ada yang menyebabkan kita binasa kecuali hanya perjalanan waktu semata".

Atas perkataan Al-Ash ini, allah swt menurunkan surat  Al Jatsiyah ayat 24 guna membantah kebohongan yang di buat-buatnya. Allah swt berfirman :

Artinya: "Dan mereka berkata: 'Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa', dan mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja".

Suatu hari Ash bin Wa'il pernah berhutang kepada Khobab bin Al Arot, ia adalah salah seorang kaum Muslimin. Ketika Khobab menagih baik-baik, Ash bin wa'il malah berkata "Tidakkah Muhammad orang yang kau ikuti agamanya menyangka bahwa di surga terdapat berbagai hal yang di sukai dan di harap-harapkan penghuninya, yaitu emas, perak, pakaian dan pelayan?", Khobab menjawab "ya".

Ash bin Wa'il kembali berkata "Tunggulah sampai datangnya hari tersebut, maka aku akan memberimu harta dan anak, serta akan kulunasi seluruh hutangku."

Menyikapi kebodohan yang dilakukan al-Ash bin Wa'il ini, Allah swt menurunkan surat Maryam ayat 77- 80. Allah swt berfirman :

Artinya: "Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan: "Pasti aku akan diberi harta dan anak. Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?, sekali-kali tidak, Kami akan menulis apa yang ia katakan, dan benar-benar Kami akan memperpanjang azab untuknya, dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri".

Ash bin wa'il memang sangat membenci Nabi saw. Hampir semua yang di alami nabi saw tidak pernah lepas dari caciannya, hingga dia pernah berkata  " kenapa Qosim, putra Muhammad mati?. sungguh muhammad tidak bisa menghasilkan keturunan laki-laki.

Padahal memang Nabi Saw di kehendaki oleh Allah swt untuk memiliki putra yang hidup hingga dewasa sebagai mana keterangan surat al-Kautsar ayat 3

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.

Suatu ketika, Ash bin Wa’il pergi dengan menunggang himar. Disaat dia tengah berada di pegunungan Makkah, tiba-tiba himarnya menderum (gak mau berjalan) dan menyepak kakinya, akibatnya kakinya membengkak hingga seperti leher onta. Hal itu dideritanya hingga mati. Ash bin Wail meninggal setelah hijrahnya nabi selang  2 bulan dalam usia 85.

Aswad bin Abdi Yaghuts Al Zuhri al Qurasyi

Aswad bin Abdi Yaghuts Al Zuhri al Qurasyi dari bani Zuhroh, dia merupakan paman Rosulullah saw dari jalur ibu. Ada yang berpendapat bahwa ia adalah putra bibi Rasul. Aswad sangat membenci islam, setiap melihat para sahabat Nabi saw, maka ia berkata "Telah datang  pada kalian raja-raja bumi. mereka adalah raja-raja di bumi yang akan mewarisi raja kisra".

Ucapan semacam  ini ia lontarkan untuk menghina sahabat Rasulullah saw. Karena memang pada saat itu para sahabat Nabi saw serba kekurangan, pakaian yang di kenakan sudah usang dan kehidupannya sengsara.

Tidak hanya para sahabat Nabi saw yang menjadi korban hinaan Aswad, bahkan Rosulullah saw pun tak lepas dari ocehannya, sering kali aswad berkata pada Nabi saw, dengan ungkapan "hari ini apakah kau sudah  berbicara tentang sesuatu dari langit?", dan ungkapan-ungkapan hinaan yang senada.

Suatu ketika, saat aswad tengah bepergian sendiri, tiba-tiba ada angin panas yang menghembus pada dirinya. Wajahnya berubah menjadi hitam hingga seperti wajah unta yang gelap padam. Keluarganya tidak  lagi dapat mengenalinya. Disaat dia kembali ke keluarganya, pintupun tidak dibukakan untuknya. Aswad akhirnya kebingungan hendak pergi kemana. sehingga  aswad meninggal karena kehausan.

Ada yang mengatakan bahwa Jibril memberikan isyarat ke langit, seketika itu juga Aswad menderita penyakit yang menggerogoti tubuhnya, tubuhnya penuh dengan nanah yang mengakibatkan dia meninggal. Satu Pendapat menyatakan, perutnya diisyarohi oleh malaikat jibril hingga pecah, ia mati dan terlihat seakan dalam ketakutan. Dan adapula yang mengatakan bahwa ia minum air kemudian perutnya pecah. Namun menurut pengarang kitab Subulul huda wa rosyad,pendapat pertama adalah berdasar pada hadist yang diriwayatkan oleh abu Nu'aim dari ibnu abbas dengan sanad dlo'if, dan pendapat yang kedua diriwayatkan oleh Thobarony, Baihaqi dan Dliya' dengan sanad Shohih

Abu hatim dan  Al baladzary ('D(D'01J) meriwayatkan dengan sanad yang shohih dari ikrimah, bahwa jibril pernah membengkokkan punggung aswad hingga sampai dada, dan iapun menjadi bungkuk. kemudian Rasulullah saw berkata " lepaskan dia, lepaskan dia!" jibril berkata " menjauhlah Muhammad biar aku bereskan dia!”. menurut pengarang kitab sabilul huda wa rosyad, semua riwayat yang ditampilkan tidak lah bertentangan, karena semua itu mungkin saja terjadi pada diri Aswad .


Harist bin Qois bin Addi bin S'ad bin Sahmi As'samiyi

Harist bin qois bin addi bin s'ad bin sahmi as'sahmiyi. Ibunya bernama nghitholah. Harist termasuk orang-orang yang sangat menghina dan menyakiti Nabi Saw. Dia menjadikan sebuah batu sebagai sesembahan, namun ketika dia menemukan batu yang lebih bagus, dia akan meninggalkan batu yang sebelumnya. Atas kelakuan bodohnya inilah, Allah swt berfirman dalam surat al-Jatsiah ayat 23:

Artinya : "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya".

Dialah orang yang pernah berkata "Muhammad telah berbohong pada para pengikutnya, ia menjajikan bahwa mereka akan di hidupkan lagi setelah mati, padahal Allah tidak akan  mencabut nyawa kita kecuali untuk selamanya".

Dia selalu berbuat dlomin, hingga suatu hari Harist memakan ikan yang rasanya sangat asin, sehingga dia terus-menerus minum sampai perutnya robek, dan akhirnya nyawanyapun melayang dibuatnya.

Ada yang mengatakan dia mati karena digorok seseorang. Adapula yang mengatakan bahwa terkena sesuatu hingga kepalanya penuh dengan nanah yang mengakibatkan dia mati.


Aswad bin Abdul Mutholib Al-Mathlab Al Asadi

Aswad bin Abdul Mutholib bin abd Uza al- Asadi ialah putra paman Khodijah dari jalur ayah. Setiap bertemu dengan kaum muslimin, dia dan kelompoknya selalu memberi hinaan dengan isyaroh mata. Kelakuan buruknya ini disindir oleh Allah swt dalam al-Qur'an dalam surat at- Tathfif ayat 29- 32

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat"

Al baladzary ('D(D'01J) berkata "seperti biasa Aswad dan teman-temannya, tak bosan-bosannya menghina dan mencemooh kaum muslimin. Hingga suatu ketika ia dan teman-temanya beremu dengan Nabi saw. mereka berkata "telah datang pada kalian raja bumi dan orang yang akan menguasai kaisar dan tempat penyimpanan harta kisra". Kemudian mereka tepuk tangan dan menyiuli nabi. Melihat kelakuan mereka, Nabi Saw sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak baik baginya, dan berdo'a agar Allah Swt membutakan penglihatanya dan kematian anaknya .

Do'a Nabi Saw memang memberikan dampak pada Aswad. Suatu ketika, ia keluar untuk menemui anaknya yang datang dari Syam. ditengah perjalanan ia beristirahat dan duduk dibawah sebuah pohon. tiba-tiba jibril datang  memukul wajah dan lehernya dengan menggunakan  dedaunan hijau dan berduri dari pohon itu, hingga ia menjadi buta. sontak Aswad meronta, meminta tolong pada pelayannya.

Pembantunya berkata "saya tidak melihat seseorang yang melakukan sesuatu pada dirimu kecuali dirimu sendiri". Maka iapun buta dan tidak bisa lagi untuk menggangu Rosulullah Saw.

Do'a Nabi saw tidak hanya berdampak pada dirinya, namun juga pada anaknya, Zam'ah bin al-Aswad. Ketika perang badar anaknya tewas ditangan Abu Dujanah. Ada yang mengatakan bahwa yang membunuh adalah Tsabit bin al-Jadza'. Adapula yang berpendapat bahwa ia dibunuh oleh Hamzah bin Abd Mutholib bersamaan Ali bin Abi Tholib, namun ada yang berpendapat bahwa  sahabat Ali saja yang membunuhnya.


Walid bin Mughiroh

Walid bin Mughiroh adalah orang yang memiliki harta yang melimpah. Ia adalah paman Abu Jahal dan termasuk pembesar kaum Quraisy.

Suatu ketika, ia sempat mendengarkan Rosulullah saw membaca Al Qur’an. Mendengar kata-kata yang begitu indah, ia merasa ta'jub dan kagum. Sehingga ia berkata kepada kaumnya(Bani Makhzum) "Demi  Allah, baru saja aku mendengar kata-kata yang dibaca oleh Muhammad, kalimat itu bukan ciptaan manusia dan bukan pula jin. sungguh kalimat itu sangat indah, puncaknya penuh dengan faedak, dan dasarnya juga melimpah-limpah. Kalimat itu bernilai sastra tinggi, dan tidak ada yang mampu mengalahkannya".

Mendengar perkataan Walid, kaum Quraisy merasa khawatir, hingga mereka berkata "Demi Allah, Walid telah pindah agama, niscaya sungguh seluruh kaum Quraisy akan pindah agama.” Mendengar hal tersebut, Abu Jahal menyahut "aku akan berbicara padanya!”.

Abu Jahal segera pergi menemui Walid. Setelah sampai, ia duduk di samping Walid dengan menampakkan kesedihan. Abu Jahal menceritakan apa yang telah dikatakan kaum Quraisy tentang dirinya, dan membuat dirinya marah. Mendengar apa yang telah dikatakan Abu jahal, spontan Walid berdiri dan pergi menemui kaum Quraisy.

Di hadapan mereka Walid berkata "Kalian menyangka sesungguhnya Muhammad adalah orang gila, Apakah kalian pernah melihat pikirannya kacau?. Kalian berkata sesungguhnya Muhammad adalah Peramal, Apakah kalian pernah melihatnya meramal sesuatu yang ghoib dan menceritakannya?. Kalian menyangka sesungguhnya Muhammad adalah seorang Pujangga atau Penya’ir, Apakah kalian pernah melihatnya melantunkan Sya’ir?. Kalian mengatakan sesungguhnya Muhammad adalah Pembohong. Apakah kalian pernah  melihatnya mencoba berbohong, walau sedikitpun ?.

"Tidak.” Begitulah jawaban Quraisy dari tiap pertanyaan yang dilontarkan Walid. lalu kaum Quraisy bertanya pada Walid  "lalu siapa Muhammad?”. Walid berpikir sejenak dan menjawab seenaknya " Muhammad tidak lain adalah penyihir. Apakah kalian tidak  melihat, dialah yang  memisahkan seseorang dari keluarganya, anaknya dan budak-budaknya?”. Mendengar pernyataan Walid, Kaum Quraisy sontak gembira, mereka bersorak karena tokoh yang di anggap telah berkhianat telah kembali lagi.

Berkenaan dengan ini Allah swt menurunkan surat Al Muddatsir ayat 11- 26 yang menjelaskan tentang diri Walid.

Artinya: "Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian. Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak, dan anak-anak yang selalu bersama dia. dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya, kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya. Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al Quran). Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?, kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata: '(Al Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah kalimat manusiaAku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar'".

Allah juga menurunkan surat Nun ayat 10- 16 :

Artinya: "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak. karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak. Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai(nya)(hidung yang panjang)"

  Suatu Saat, ketika walid berjalan dan bertemu seorang laki-laki dari qobilah Qozaah yang sedang memasang bulu pada setiap anak panahnya. Dengan tidak sengaja Walid menginjak salah satu busur panah tersebut, sehingga ia terluka. Kemudian, jibril memberikan isyarat pada lukanya. Akibatnya darah terus mengalir hingga menyebabkan dia mati. Sebelum mati, dia sempat berwasiat kepada anak-anaknya untuk meminta diyat kepada qabilah qozaah, dan akhirnya, merekapun memberikan diyat tersebut. Walid mati dalam usia 95 tahun setelah hijrah selang 3 bulan. Dia dimakamkan di hajun.


An-Nadlr bin Al- Harist Al-‘Abdari

An- Nadlr bin al- Harist al-‘Abdari dari Bani Abdi Ad Dar bin Qushoi. Dia adalah orang yang sangat membenci Nabi saw. bila Rosulullah saw sedang berada di sebuah perkumpulan dan beliau menceritakan hal-hal yang menimpa umat-umat terdahulu pada orang-orang di sana, niscaya ia akan berkata "Wahai kaum Quraisy, kemarilah! sesungguhnya aku dapat bercerita lebih baik dari pada Muhammad”. lalu iapun bercerita tentang raja-raja Persi.

Memang saat itu ia mengerti cerita-cerita tentang kerajaan Persi. Tidak cukup di situ saja, bahkan dia menambahkan penghinaan pada beliau dengan mengatakan "Cerita Muhammad tidak lain adalah kebohongan orang-orang kuno” .

Menyikapi kebodohan yang dilakukan an-Nadzir, Allah swt menurunkan surat Luqman ayat  6- 7, yang tak lain adalah penjelas dan ancaman atas tindakannya. Allah swt berfirman :

Artinya: "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan kalimat yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya[1179] ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan- akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih".


Al-hakam bin abi Al-Ash bin Umayyah

Al- Baldary berkata: ia termasuk orang suka menyakiti Rasulullah saw dan sering berkata yang tak sedap di telinga. Setiap bertemu dengan rosulullah saw, dia selalu menghina beliau dengan isyarat hidung dan mulutnya. Hingga pada saat penaklukan mekah, maka ia menampakkan islam, namun ke islamannya tidaklah sungguh-sungguh.

Suatu hari Rasulullah saw melihat dia. Saat itu beliau masih berada di kamar. Kemudian beliau keluar menemuinya dengan membawa sebua tombak kecil. Ketika melihatnya, beliau Nabi berkata "siapa yang akan menyingkirkan laki-laki pengecut ini, andai aku bertemu dengannya maka akan ku cukil matanya!". Lalu nabi Saw melaknatnya beserta anak-anaknya, dan ia diusir dari Madinah dan tak pernah kembali lagi.

Selain orang-orang di atas masih banyak lagi yang memusuhi nabi Muhammad Saw. Diantaranya adalah Ubai dan Umaiyah, dua putra kholaf . keduanya sangat kasar dan mendustakan  Rosulullah Saw. Suatu ketika, Ubai datang menemuhi rosulullah Saw dengan membawa tulang paha. Tulang itu dia remukkan dengan tangannya di hadapan Nabi Saw. Dengan nada mengejek ia berkata  ”kau menyangka bahwa tuhanmu bisa menghidupkan tulang ini !". lalu ia meniupkan remukan tulang itu kearah nabi saw.

Nabi saw menjawab “ia aku memang mengatakan itu. Sungguh kelak Allah akan menghidupkan tulang itu dan dirimu yang telah hancur, lalu memasukkanmu ke neraka!”.

Menyikapi ini , Allah Swt menurunkan ayat :

Artinya: "78. Dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"79. Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk. 80. Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu".

Diantaranya lagi adalah Nubaih dan Munabih, Mereka berdua adalah putra raja Hajaj. Di suatu ketika, mereka bertemu dengan Nabi Saw. mereka berkata " wahai muhammad, apakah Allah tidak menemukan utusan selain kamu?, mestinya, orang yang menjadi utusan, itu lebih tua dan lebih kaya darimu!”.

Munabih dan putranya yang bernama  al-Ash terbunuh ditangan Ali bin abi tholib dalam perang badar. Ali adalah orang yang memiliki pedang dzul fikar.

Diantaranya lagi adalah Zuhair bin Abi Umaiyah,  saudaranya Umi Salamah dari jalur ayah. ibunya bernama Atikah bin abdi mutholib. Ia termasuk orang-orang yang mendustakan, mencela serta menolak ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Namun dia masih punya nilai positif. Karena dia juga termasuk dari pelopor perusakan perjanjian pemboikotan yang dilakukan Quraisy

Penyebab kematiannya masih diperselisihkan diantara pakar sejarah. Ada yang mengatakan, dia mati karena sakit saat perjalanan menuju perang badar. Ada yang mengatakan, ketika perang badar, dia sempat ditawan kaum muslimin, namun dibebaskan oleh Rosulullah saw. Dan ia meninggal di tengah perjalanan saat kembali ke makkah. Ada yang mengatakan dia tewas saat perang Uhud karena terkenah panah. Ada yang mengatakan bahwa, Di saat penaklukkan Makkah, dia pergi ke Yaman dan meninggal di sana.

Di antara orang yang memusuhi Nabi Saw lagi adalah Tho'imah bin addi bin naufal bin abdi manaf yang memiliki nama kunyah (nama julukan yang di nisbatkan pada anaknya) Aba ar-Riban. Dia tertawan dalam perang badar dan dibunuh oleh Hamzah dalam keadaan kafir.

Diantaranya lagi adalah Malik bin Tholathilah bin Am'r bin Ghobisan. Dia adalah orang yang bodoh. Nabi saw sempat berdoa atas dirinya, lalu malaikat jibril memberi isyaroh pada kepalanya, sehingga kepalanya di penuhi nanah, akhirnya nyawanyapun melayang.

Rukanah bin Abdi Yazid bin Mutholib. Dia juga termasuk orang yang sangat memusuhi pada Nabi saw. Ia adalah orang yang sangat kuat, tak seorangpun yang mampu mengalahkannya. Suatu ketika ia bertemu dengan Nabi Saw.

Dia berkata "Wahai putra saudaraku, aku mendengar kau menyampaikan suatu ajaran. Aku tahu kalau engkau bukanlah seorang pembohong. Jika kau mampu mengalahkanku, maka aku yakin sesungguhnya kamu memang orang yang benar".

Nabipun menuruti permintaannya, beliau mampu menghajarnya hingga 3 kali, lalu beliau mengajaknya untuk masuk islam, sesuai dengan yang di katakannya. Namun ia tidak mau mengikuti Nabi saw, bahkan ia masih mengajukan syarat pada beliau. Ia berkata  "Aku tidak akan masuk islam kecuali jika kau bisa memanggil pohon ini!".

Nabi saw meluluskan persyaratannya. beliau memanggil pohon itu "menghadaplah!". spontan pohon itu menghadap, sehingga nampak jelas bekas gerakannya di tanah. Melihat bukti-bukti yang nyata ini, Rukanah tetap saja tidak mau beriman pada Nabi Saw, malah ia berkata  "aku tidak pernah melihat sihir yang sehebat ini. coba, kau perintahkan lagi pohon ini untuk kembali ke tempat semula".

 Baginda Nabi Saw memenuhi permintaannya kesekian kalinya, beliau memerintahkan pohon itu untuk kembali, spontan pohon itu kembali ke tempat semula. Namun,  Rukanah berkata "Ini adalah sihir yang hebat".

Mereka semua adalah orang-orang yang sangat memusuhi Nabi Saw. Adapula orang-orang yang memusuhi Nabi Muhammad Saw, namun tak separah mereka. Orang-orang ini masih tergolong pembesar Quraisy seperti Atabah dan Syaibah. Adapula orang-orang quraisy yang semula sangat memusuhi Nabi Saw, namun kemudian masuk islam, seperti Abu Sufyan bin Harist bin Abdi Mutholib. Abdulloh bin Abi Umaiyah al-Mahzumi , saudara seayah dengan Salmah sedangkan ibunya adalah Atikah binti PAbdul Mutholib yang merupakan bibi nabi. Abu Sufyan bin Harb. dan al- Hakam bin 'Ash , ayah Marwan. Dan yang selainnya masuk islam di saat terbukanya kota makkkah.

Orang-orang yang menyakiti, menghina, mencela, dan menyiksa Rosulullah Saw telah diberi hukuman oleh  Allah swt. Diantara mereka ada yang mati terbunuh, Seperti Abu Jahal, Nadr bin Harist  dan Uqbah bin Abi Mu’ith. Nadhr tewas dalam perang badar, dia ditawan oleh Miqdaq dan rosulullahpun menyuruhnya untuk memenggal lehernya. Kemudian Ali bin Abi Tholib membunuhnya.  Adapula yang mati karena menderita penyakit yang mengerikan. Seperti  Abu Lahab, Al Ash bin Wa’il dan Walid bin Mughiroh.

Hal ini tidaklah mengherankan, karena Memang Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah Swt, dan akan selalu mendapatkan pertolongannya. Allah swt berfirman dalam al- Qur'ansurat Al Hijr ayat 95- 96 :
Artinya : "Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), (Yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya)".

Pada ayat diatas,  Allah swt berjanji akan menghancurkan mereka. janji itu diungkapkan dengan sighot (bentuk kata) madly (kata kerja lampau). Dikarenakan, untuk menunjukkan bahwa janji  Allah yang terkandung didalamnya pasti terjadi.


BEBERAPA IBRAH

Setelah menyimak kisah dia atas, betapa berat penderitaan Rasulullah Saw dan para Sahabatnya. Mereka menerima hinaan, dan siksaan yang terlampau parah. Maka akan terlintas dalam benak semua orang, kenapa hal ini terjadi pada mereka, padahal mereka adalah kekasih dan tentara-tentara Allah swt?. Kenapa Allah swt tidak langsung membinasakan musuh-musuh islam, padahal ia maha kuasa?.

Jawabannya adalah, sesungguhnya sifat pertama bagi  manusia dimuka bumi ini adalah mukallaf. Artinya, mendapat tuntutan dari Allah untuk menanggung beban (taklif). Sedangkan Melaksanakan perintah da'wah islam dan menegakkan kalimat Allah merupakan beban taklif yang sangat vital. Taklif merupakan konsekuensi terpenting dari 'ubudiyyah (penghambaan) kepada Allah SWT. 'ubudiyyah tidak akan berarti tanpa taklif. 'ubudiyyah manusia kepada Allah SWT merupakan salah satu konsekuensi uluhiyyahNYA (menjadi tuhan), tak ada arti keimanan terhadap uluhiyyahNYA tanpa kita memberikan bukti 'ubudiyyah kepadaNYA dengan menanggung segala resiko taklifNYa.

Dengan demikian, ''ubudiyyah mengharuskan adanya taklif. Sedangkan, taklif menuntut adanya kesiapan menanggung beban dan melawan nafsu dan syahwat. Oleh karena itu, kewajiban hamba Allah kepadaNYA didunia ini adalah mewujudkan 2 hal:
Berpegang teguh terhadap ajaran islam dan membangun masyarakat islam yang benar.
Siap menempuh  segala rintangan dan kesulitan dalam menghadapi segala resiko, dengan mengorbankan harta dan nyawa untuk mewujudkan kewajiban tersebut.

Allah SWT mewajibkan kita mempercayai tujuan dan sasaran. Disamping mewajibkan kepada kita untuk menempuh jalan yang berat dan sulit untuk mencapai tujuan tersebut. Betapun bahaya sebesar apapun yang harus kita hadapi.

Sebenarnya, Jika Allah SWT menghendaki, niscaya sangat mudah bagiNYA untuk membuka jalan menegakkan perjuangan dan masyarakat islam. Akan tetapi, perjuangan yang sangat mudah ini belum dapat membuktikan sama sekali ‘Ubudiyyah seseorang kepada Allah SWT. bahkan dia terbukti bertaqwa pada Allah swt, jika rela mengorbankan seluruh kehidupan dan hartanya kepada Allah SWT, dan dia telah mengikuti segala yang dibawa oleh Rosulullah SAW. Tanpa perjuangan yang berat, belum dapat dibuktikan siapa yang mu’min sejati dan orang munafik, siapa yang benar dan siapa yang berdusta atas keimanannya. 

Post a Comment

0 Comments