F Mengapa China Sangat Kejam Menindas Umat Islam? Kebijakan Ekonomi China, Perluasan Eurasia dan Perlawanan Amerika

Mengapa China Sangat Kejam Menindas Umat Islam? Kebijakan Ekonomi China, Perluasan Eurasia dan Perlawanan Amerika


Penindasan yang dilakukan pemerintahan China terhadap sekelompok Muslim Uighur di Cina barat - termasuk penahanan yang kabarnya hingga satu juta orang - adalah bagian dari kebijakan kekaisaran baru Beijing. Hanya saja kebijakan kekaisaran Cina ini bagi sebagian orang merupakan tindakan kriminal yang sangat brutal.

Xinjiang, salah satu provinsi yang dihuni oleh jutaan orang Islam Uighur, Secara historis dan geografis, wilayah ini dikenal sebagai Turkestan Timur (sebagian berada di wilayah Turky). Meskipun negara Cina telah ada selama lebih dari 3.500 tahun, Xinjiang untuk pertama kalinya diakui menjadi bagian dari Dinasti Qing Cina pada pertengahan abad ke-18.

Kalau kita berkunjung kesana dan menanyakan tentang sejarah ini, mereka akan berkata “Uighur adalah daerah Turkestan (Turky), bukan daerah Cina. Orang Cina tidak belajar bahasa kita, dan banyak dari kita juga tidak belajar bahasa China. Bahkan pada tingkat pribadi, hubungan itu semakin memburuk,” Kata salah seorang pemuda Uighur.

Hubungan China dengan Uighur memang telah memburuk sejak lama. Alasan lainnya, mengapa politik Cina tidak pernah diliberalisasi (terbuka). adalah karena pemimpin otoriternya yang takut akan pemberontakan etnis. Pemberontakan semacam ini pernah terjadi di bagian luar Uni Soviet setelah diliberalisasi pada 1980-an. Jadi Cina sangat menjaga sistem politiknya untuk selalu tertutup, sementara secara bersamaan China ingin membangun ekonomi Asia Tengah melalui diplomasi dan intervensi ekonomi. Ini membuat China 'terpaksa' membangun proyek infrastruktur besar di kawasan itu untuk bersekutu dengan Muslim Turki dari bekas Uni Soviet dan menyangkal Muslim China sendiri sebagai basis etnis. Upaya Cina untuk bekerjasama dengan daerah di luar perbatasan pada akhirnya malah menciptakan kejahatan di dalam China sendiri.

Karena Cina secara historis tidak pernah aman di darat, khususnya di wilayah barat ini, China semenjak dulu, tidak memiliki keistimewaan untuk melaut. Kecuali untuk mengeksploitasi Samudera Hindia, Adm. Zheng He selama Dinasti Ming awal. Cina telah memiliki tradisi angkatan laut yang terbukti lemah. Namun Cina, kebanyakan aman di darat.

Tetapi sekarang, China memiliki angkatan laut terbesar di dunia. Penekanan brutal yang semakin meningkat terhadap Muslim Uighur adalah salah satu tindakan terakhir dalam proses ini. The Belt and Road Initiative — menempa koridor transportasi melalui darat dan laut yang melintasi Eurasia — membutuhkan penaklukan seluruh penduduk Uighur.

Membangun jalur Rute Sutra adalah melalui Asia Tengah. Dengan membangun jalan ini, jalur kereta api dan jaringan pipa energi di seluruh bekas jajahan republik Turki, akan membuat China terhubung dengan Iran. Aliansi ekonomi dan infrastruktur Cina-Iran berpotensi mendominasi Eurasia, meminggirkan Rusia. Tetapi ini membutuhkan populasi Uighur yang patuh terhadap kebijakan China, karena semua jalan dan jalur energi antara Cina pesisir dan Timur Tengah harus melewati Xinjiang.

Rencana Cina sebenarnya adalah untuk mencairkan budaya Uighur tradisional dengan memaksa mereka ke dalam blok apartemen yang teratur dan memodernkan pasar rakyat. China juga berusaha untuk menghubungkan kota-kota dengan jalan raya baru dan kereta api berkecepatan tinggi. China menempatkan ribuan orang Uighur di kamp-kamp interniran sambil meningkatkan standar hidup bagi orang lain. Semua ini dirancang China untuk mengakhiri budaya tradisional Muslim Uighur sebagaimana adanya saat ini, untuk menyelesaikan dominasi Cina Han di perbatasannya yang paling kontroversial hingga saat ini.

Media telah memusatkan perhatian pada Cina yang menenggelamkan banyak negara-negara seperti Pakistan dan Sri Lanka dalam persoalan hutang, sehingga diberi kendali atas pelabuhan dan jalan raya yang dibangun di sana. Begitu juga sikap China terhadap Uighur tentunya memiliki acara terselubung, China ingin menaklukan seluruh Eurasia tapi tentunya harus terlebih dahulu mengamankan wilayah perbatan. Perlu dicatat jalur padang pasir di Uighur adalah jalur terlemah di wilayah Cina.

Jangan meremehkan kebanggaan dan kebencian nasional dalam proses ini. Hong Kong dan Macao telah diambil kembali dari kolonialis Eropa, secara resmi mereka mengakhiri era intruksi asing yang memalukan. Kekuasaan luar Mongolia telah dirusak secara signifikan oleh kepentingan ekonomi Cina. Tibet telah ditaklukkan oleh China. Xinjiang sekarang tampak sebagai genggaman terakhir sebelum China Raya juga benar-benar menaklukannya, yang memungkinkan China untuk berkonsentrasi penuh pada dominasi laut Cina Timur dan Selatan. Pada gilirannya ini akan membuka 'penaklukan’ China sampai ke Samudera Hindia, di mana Tiongkok telah membangun dan membantu mengembangkan pelabuhan baru antara Myanmar dan Djibouti. Siapa yang mengatakan bahwa usia kekaisaran telah berlalu? Tidak, wilayah kekaisaran China sekarang lebih maju dan semakin luas.

Karena AS terletak di belahan dunia lain, ia berada pada posisi yang tidak menguntungkan dalam menggagalkan kebangkitan kekaisaran baru ini. Washington masih memiliki kepentingan geopolitik untuk memastikan bahwa tidak ada negara yang bisa memegang kekuasaan atas Belahan Bumi Timur manapun, karena AS pernah mempengaruhi Belahan Bumi Barat, jalur Sutra Cina yang melintasi Iran dan sekitarnya.

Pendekatan Amerika saat ini — dengan sistem persekutuan yang didukung oleh cita-cita Amerika tentang pasar bebas, masyarakat sipil dan hak asasi manusia. Dalam kompetisi ini, Amerika tentunya akan meminta Cina untuk mempertanggungjawabkan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Uighur dan memperpendek wilayah kekuasaan kekaisaran ekonomi China yang semakin hari semakin brutal mencaplok wilayah-wilayah di sekitar Asia. 

Post a Comment

0 Comments