F Mbah Google itu Kejam, ini Bukan Kompasiana, Seword.com, Indonesiana. tirto.id.

Mbah Google itu Kejam, ini Bukan Kompasiana, Seword.com, Indonesiana. tirto.id.

Tidak mudah menulis di blog pribadi, ketika kita mendaftar login pada dasbor Google, itu artinya kita setuju menjadi ‘karyawan’ Google, tidak serta merta kita menulis sesuai dengan yang diharapkan, sesuai ide yang terekam di dasar kepala, tapi juga perlu SEO, kebutuhan algoritma dan tulisan yang di sukai oleh Google.

Sedangkan tulisan-tulisan yang mempunyai judul bombastis, judul-judul yang menghentak ke dada, akan siaplah terbuang percuma dari halaman depan Google, maka di dalam tanah kerajaan Google, tidak akan kita temukan tulisan dengan judul “Dahsyat, Prabowo jadi Presiden 2019” Atau “Mantap Jiwa Raga, Jokowi akhirnya tumbang di 2019”. Semua itu tidak akan terjadi, bukan karena kisahnya atau fakta di balik layarnya, tetapi karena judul-judul yang terlalu mempesona itu begitu mudah terlempar dari Google.

Mbah google, adalah pustaka ilmu, bukan tanpa sebab semua orang di seluruh dunia akan mencari apapun melalui Google, tentang Whatt, Whay, Who. tentang kata kunci yang paling banyak di cari, kata kunci ini seperti kumpulan ribuan kunci harta karun yang tersimpan dalam berlapis-lapis peti, untuk mendapatkan satu peti saja kita harus ‘membayar’ sedikitnya 1 dollar. Itu karena Google mempunyai bungker yang tidak bisa disentuh oleh siapapun kecuali dengan cara komersil.

Mbah Google, begitu pandai mencari uang juga sering menghamburkan uang, tapi umatnya lebih banyak menjadi budak dari Google, karena sepersekian persennya akan google sumbangkan demi kejayaan Israel. Ngomong-ngomong soal Israel, siapapun yang mengutuknya, maka jangan pernah menggunakan sofware Hardware dan Pentium, juga jangan pernah menyentuh Google, si mbah yang tahu segalanya di muka bumi ini pada dasarnya adalah jelmaan dari kejeniusan orang-orang yahudi.

Kita kembali lagi ke si Mbah. Tidak mudah, menjadi karyawan Google, bahkan sekedar menulis saja, Google mensyaratkan kita setidaknya menulis dengan 6000 Karakter. Sedangkan tulisan yang lebih pendek dari itu siap-siaplah kena tendang dari ajang persaingan “Google  tulisan terbaik Award” (Kontes ini tidak ada sebenarnya, maksudnya rangking #1)

Orang-orang yang malas menulis, semoga tidak menyentuh sembarangan Mbah Google, tulisan pendek saja berhasil ditendang olehnya, apalagi tulisan yang dimuat secara malas. begitu kejamnya si Mbah Google ini, bahkan para penulis beken sekalipun tak akan mampu bersaing dengan anak-anak muda yang setiap hari bermunculan, mereka ini koloni-koloni baru yang segar otaknya dan siap bertarung habis-habisan demi mendapatkan Rangking #1 di wajah Google.

Tidak sedikit penulis yang setahun dua tahun menulis lalu berhenti total selama-lamanya seperti terkena serangan struk di tangannya, jari jemari mereka tidak bisa lagi digerakkan untuk mengetik keybord. Apa anda kira mendapatkan kunjungan 1000 View dalam sehari itu sudah termasuk hebat?? Mencari penghasilan lewat Adsense itu minimalnya harus 10.000 View sehari, itu pun anda mendapatkan uang sekitar 6 bulan sekali. Iya, 6 bulan sekali dengan 10.000 View, jadi jika anda memang siap bertarung melalui blog pribadi, lebih baik anda jangan terjun ke sana jika tujuannya adalah uang.

Persaingan blog pribadi yang dikelola satu orang akan mudah menumpahkan kekesalan (Serius). Sedangkan anak-anak muda itu, yang menjadi penantang anda, mereka akan melangkah sedikit lebih maju, membuat sebuah perusahaan maya, dimana satu blog di keroyok oleh sedikitnya 10 orang penulis, sehingga mereka benar-benar bisa bersaing di muka Google rangking #1.

Google bukan Kompasiana, bukan Seword, apalagi Indonesiana. Ini Mbah Google bro.. Menjadi penulis di Kompasiana itu gampang, menjadi penulis Seword.com tirto.id Indonesiana itu mudah, tapi menjadi Karyawan Google?? Sulit sekali. Setidaknya Mbah Google akan menuntut anda banyak kurban, yakni waktu yang tidak sebentar. bertahun-tahun anda mengobrak-ngabrik Google, mereka baru membayar anda setiap bulannya.

Lalu apakah saya akan berhenti menulis karena kekejaman Mbah Google?? Tidak, saya akan terus menulis, karena tujuan saya bukan uang tapi berbagi ilmu pengetahuan, untuk mereka, untuk anak cucu di masa depan, untuk anak Indonesia yang selalu penasaran dan mencari tahu segala apapun melalui Google, Mbah Google itu kejam. Jadi jangan mau bersaing kalau tidak mampu, kecuali anda siap mengorbankan segala apapun untuk si Mbah. (*)





Post a Comment

0 Comments