F KH Ahmad Asrori Al ishaqi, Menjelaskan Puncak Makrifah dan Mengapa Setelah Solat Kita Membaca Istighfar?

KH Ahmad Asrori Al ishaqi, Menjelaskan Puncak Makrifah dan Mengapa Setelah Solat Kita Membaca Istighfar?

Awalmula seseorang mempunyai ilmu makrifah, menurut KH.Asrori adalah munculnya 'ilmu batin', maksudnya adalah ilmu yang membuat dirinya menjadi lebih baik. Tentu saja, ilmu ini akan muncul ketika kita sudah menyadari betapa hinanya diri kita sendiri, betapa lemah dan tidak punya dayanya diri kita.

Setelah mengetahui kelemahan diri, maka kita memasuki tahap “pematangan”, dalam hal ini KH.Asrori menggambarkan dengan istilah dimana seseorang akan mencapai tahap 'matang', maka prilakunya akan menjadi lebih baik.

Setelah tahap 'pematangan’ kita akan memasuki tahap 'puncak’ dari makrifah. Apa itu?

KH. Asrori dalam pengajiannya pernah menyampaikan bahwa puncak dari Makrifah adalah 'Kebingungan’ dan 'Ketakutan’, ia akan merasa sangat takut kepada Allah karena di dalam otaknya akan terus memikirkan bagaimana nasibnya kelak di akhirat, lalu dia menangis dan terus menangis.

Jadi bukan tenang-tenang saja dalam menjalani hidup ini. Seolah-olah karena dia sudah solat dan mengaji lalu dalam hatinya berbicara “Ah, kalau mati saya masuk surga pasti” Padahal dia belum tahu bagaimana nasibnya kelak di akhirat, maka puncak makrifah menurut KH.Asrori justru adalah kebingungan kekhawatiran dan kesedihan. Sehingga semakin dia makrifah kepada Allah semakin dia takut kepada Allah, maka semakin dia khusuk solatnya kepada Allah.

Berbicara tentang solat, menurut beliau ini digambarkan memiliki pengaruh bagi kepribadian seseorang. Sebelum solat, bisa jadi ia orang yang suka maksiat, tapi berbeda kalau setelah solat, maksudnya kalau solatnya benar dan khusuk maka dia akan menjadi pribadi yang mulia.

Sedangkan kita?, di dalam solat saja selalu timbul pikiran macem-macem. Namanya 'tidak khusuk' itu bagaimana menggambarkannya? Tidak khusuk berarti tidak ingat Allah. Dalam masalah Bab Makrifah, tidak khusuk di dalam solat itu sebenarnya merupakan 'dosa’. Kalau memikirkan hal-hal duniawi di dalam solat, itu dosa. Maka setelah solat kita dianjurkan oleh Rosulullah untuk membaca istighfar, berupa lafadz astaghfirullahal ‘adzim.

Maksud dari membaca istighfar ini tujuannya adalah ‘membersihkan’ hati kita yang begitu kotor karena membawa 'dosa' di dalam solat, kita dikatakan 'kotor' kalau kita telah memikirkan hal-hal duniawi, atau tidak khusuk di dalam solat.

Anda bisa mendengarkan langsung pengajian beliau melalui link ini, video youtube https://www.youtube.com/watch?v=e_zsxGJSdXY

Post a Comment

0 Comments