F Ceramah Habib Novel Al’Idrus, Tentang Menemukan Jatidiri dan Siapa Aku

Ceramah Habib Novel Al’Idrus, Tentang Menemukan Jatidiri dan Siapa Aku


SIAPA AKU??
Pertanyaan ini sangatlah simpel, tapi tidak semua orang bisa menjawabnya. Manusia masih banyak yang bertanya tentang bagaimana dan kenapa, tapi tidak pernah menanyakan pertanyaan yang begitu pendek ini.

SIAPA AKU?
Pertanyaan ini juga tidak pernah ditanyakan oleh malaikat munkar nakir, yang mereka tanyakan adalah man robbuka, man rosuluka. Tapi semua pertanyaan itu berikut jawabannya bersumber dari pertanyaan pendek, siapa aku??

Ya, SIAPA AKU??
Saya pernah ‘memaksa’ seseorang untuk menjawab pertanyaan ini, tapi jawabannya malah muter-muter, begini dia menjawab “langit itu ada 7, bumi juga ada tujuh, sedangkan manusia juga ada tujuh, manusia yang disebut manusia itu hanyalah 'jasad', toh ketika ruh dicabut, jasad itu mati tak berdaya. Jadi di dalam diri manusia terdapat manusia, ada maqom basyariah ada maqom al insan, ada maqom al kholil dan lainnya.. Jadi siapa aku? renungkan sendiri olehmu” katanya sambil ngeloyor pergi... “Sial..” geramku dalam hati.

Oke mari kita merenung.. Siapa aku?? Aku ini siapa??
"Saya tidak bisa jawab" kata salah seorang santri yang duduk di majlis al-Roudloh, beruntung yang menjadi pembicara didalam musholah itu adalah Habib Naufal atau Novel al-idrus. Beliau tidak menjawab tapi melemparkan pertanyaan “Bapak ibu sekalian... satu tambah satu itu berapa?”
Serempak mereka menjawab “Dua”
“Dua tambah dua??”
“Empat!!”
“Oke sip.. kita lanjutkan... satu dua tiga empat lima dan seterusnya... kalau ingin menjadi dua... hitungannya satu tambah satu atau satu kali dua??”
Sebelum jamaah menjawab, Habib Novel menjelaskan kembali “Begini begini begini... Sebenarnya dua dan tiga dan seterusnya itu ada atau tidak ada?? kalau tidak ada hitungan ke satu, yang nomor dua itu ada atau tidak ada??”
Kali ini jamaah serempak menjawab “Tidak ada”
“Jadi yang ada itu angka berapa? satu atau dua? yang ada itu cuma.... SATU..!!! ya cuma SATU... sedangkan dua dan tiga dan seterusnya itu cuma bayangan dari angka satu atau penjumlahan dari nomer satu...”

Jamaah mengangguk-nganggukan kepala menandakan bahwa mereka mulai mengerti maksud dan tujuan dari penjelasan sang Habib. Tapi penjelasan sang habib masih jauh dari jawaban yang sesungguhnya tentang “SIAPA AKU??”

Jadi siapa aku, aku ini siapa adalah pertanyaan pendek tapi sungguh rumit jawabannya. Tidak semua orang bisa menjawabnya. kita hanya bisa menerka-nerka saja, tentu saja jawaban aslinya hanya ada di Habib Novel sendiri, sayangnya beliau juga tidak mau menjawabnya. jadi “SIAPA AKU?” jangan dijawab, saya tidak punya hadiah bagi anda yang bisa menjawab pertanyaan ini. cukup direnungkan saja semoga ada berkahnya. sekarang waktunya babagi gogodoh dan pancong haneut. Sekian.