F 3 Makna, Apa yang Dimaksud Dengan Ngaji Diri?

3 Makna, Apa yang Dimaksud Dengan Ngaji Diri?



1- Kaji diri= melihat diri sendiri berdasarkan opini orang lain sehingga kita bisa mawas diri dan segera melakukan adanya perbaikan terhadap diri kita sendiri

2- Ngaji diri adalah pelajaran tentang HATI, karena melalui hati, seorang manusia bisa menuju kepada-Nya. Sabda Nabi "dalam diri manusia ada segumpal daging, apabila segumpal daging tersebut sakit maka akan sakitlah sekujur badannya, dan apabila segumpal daging itu baik maka baik pula sekujur badannya, ketahuilah sesungguhnya segumpal daging itu adalah HATI". Ngaji atau kaji, maknanya sama saja (mendalami, menggali, mempelajari).

3- Makna sekilas, Kaji dan Ngaji itu sama. Syech Siti Jenar yang kontraversial, pernah menawarkan untuk mengerti makna dua hal itu dengan sebuah gagasan "Sangkan paraning dumadi" yang tentu saja dari Al Qur'an juga hanya penyajian dan penyampaiaannya sangat kental dengan ke-Jawaan.

Kembali pada soal ngaji diri dan kaji diri, apabila dipandang dari makna sebuah Phrase kata (kalau tidak salah) dalam bahasa jawa disebut "wanda" kelompok "kata" yang mempunyai makna yang sangat mendalam. Ngaji diri dapat bermakna "membentuk diri agar lebih punya "aji" lebih berharga.

Sementara "kaji diri" adalah proses mengenali eksistensi diri yang merealita pada dataran multi sistem kehidupan yang tergelar di dunia ini.

Yang nyaman untuk "kaji diri" adalah dengan patokan Al Qur'an, mulai kita kenali diri dari Iqro' bisimirobbikaladzikholaq .... dan seterusnya hingga kita bisa membaca diri sampai hari ini serta akan kemana kita nantinya ?

Rasanya seperti tersiram air sewindu lamanya ! Tenteram tapi dinamis. iso rumongso ning ora rumongso iso.

Hati-hati kalo belajar ilmunya Syech Siti Jenar!. Salah-salah malah dianggap keblinger.
Mendingan belajar ilmunya Allah SWT saja ! langsung ! tapi harus ada yang nuntun...
KH. Quraish Shihab itu indah pembahasannya, santun dan luas ! KH. Abdurrahman Wahid juga oke ! retorik, dialektik, luas. Tapi kalau tidak tenang menerimanya, pasti yang akan kita terima hanya "kesan emosional beliau" padahal beliau dahsyat ! Beliau mungkin sebal "bangsanya kok nggak pinter-pinter ! " kalau keminter dan minteri...jelas itu ! Monggo pun lajengaken leh sinau !

(Dari berbagai sumber)