F Memahami Pemikiran Cak Nun Membela HTI

Memahami Pemikiran Cak Nun Membela HTI


Tidak mudah bagi saya untuk menerima kritikan pedas dari warga NU ketika mereka menghantam pemikiran Cak Nun. Persoalannya, tidak semua orang bisa berdiri sama tegak dengan budayawan muslim yang satu ini, sebagaimana kita perlu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk memahami pola pemikiran absurd dari seorang Gus Dur.

Bagi mereka yang hari ini terkaget-kaget dengan omongan Cak Nun, mungkin tidak pernah melewati masa kekagetan dimana Gus Dur pernah membela mati-matian Ahmadiah. Cak Nun sendiri selalu mengatakan bahwa keislamannya selalu dia usahakan agar tetap universal tanpa dikotak-kotak, digolong-golongkan, dibatasi kalah menang atau lebih condong ke NU, ke Muhammadiah FPI atau HTI. Corak pemikiran tidak lumrah ini sama percis mengikuti Manhaj Gus Dur yang kadang lebih membela ke Non Muslim ketimbang Muslim, lebih membela Ahmadiah ketimbang FPI itu sendiri.

Penilaian saya pribadi saat ini masih sekelas teri, bahkan untuk menghakimi di level syariah pun belum berani, untuk memahami kedua tokoh ini perlu berbulan-bulan bahkan mungkin bertahun-tahun baru bisa mendalami esensi pemikiran keduanya. Saya sendiri tidak bisa menyalahkan kemendongkolan kawan-kawan saya atas reaksi omongan pedas Cak Nun yang terlalu dini bahkan termasuk gegabah disaat situasi Perppu baru turun kemarin sore. Membela NU memang kewajiban, tapi Islam juga perlu dibela, persoalannya, Islam itu bukan hanya NU. Dan hari ini, kita dianjurkan untuk tidak mudah terkaget-kaget apalagi langsung su'udzon terhadap corak pemikiran seseorang sebelum ada klarifikasi langsung dari omongan pedasnya tempohari. Wallahu A'lam

Post a Comment

0 Comments