F Bab Yang Bisa Merusak Hati Terjemah Kitab Ihya' Ulumuddin

Bab Yang Bisa Merusak Hati Terjemah Kitab Ihya' Ulumuddin


Bab Yang Bisa Merusak Hati 
Terjemah Kitab Ihya' Ulumuddin
Karya Monumental Imam Al Ghozali
Penerjemah Asep Bahtiar

Apabila ada kesalahan makna dan maksud, mohon diingatkan. Terjemahan ini hanya untuk membantu sedikit saja. Untuk lebih detailnya silahkan bertanya langsung kepada ahli agama yang lebih berkompeten. Berikut saya lampirkan teks aslinya (berbahasa arab). Jika terjemahan ini tidak bisa dimengerti, pembaca bisa melihat kembali teks arabnya. Semoga bermanfaat.



Ų§Ł„Ų­Ł…ŲÆ Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų°ŁŠ ŲŖŲŖŲ­ŁŠŲ± ŲÆŁˆŁ† Ų„ŲÆŲ±Ų§Łƒ Ų¬Ł„Ų§Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ł‚Ł„ŁˆŲØ ŁˆŲ§Ł„Ų®ŁˆŲ§Ų·Ų± ŁˆŲŖŲÆŁ‡Ų“ ŁŁŠ Ł…ŲØŲ§ŲÆŁŠ Ų„Ų“Ų±Ų§Ł‚ Ų£Ł†ŁˆŲ§Ų±Ł‡ Ų§Ł„Ų£Ų­ŲÆŲ§Ł‚ ŁˆŲ§Ł„Ł†ŁˆŲ§ŲøŲ± Ų§Ł„Ł…Ų·Ł„Ų¹ Ų¹Ł„Ł‰ Ų®ŁŁŠŲ§ŲŖ Ų§Ł„Ų³Ų±Ų§Ų¦Ų± Ų§Ł„Ų¹Ų§Ł„Ł… ŲØŁ…ŁƒŁ†ŁˆŁ†Ų§ŲŖ
Ų§Ł„Ų¶Ł…Ų§Ų¦Ų± Ų§Ł„Ł…Ų³ŲŖŲŗŁ†ŁŠ ŁŁŠ ŲŖŲÆŲØŁŠŲ± Ł…Ł…Ł„ŁƒŲŖŁ‡ Ų¹Ł† Ų§Ł„Ł…Ų“Ų§ŁˆŲ± ŁˆŲ§Ł„Ł…ŁˆŲ§Ų²Ų± Ł…Ł‚Ł„ŲØ Ų§Ł„Ł‚Ł„ŁˆŲØ ŁˆŲŗŁŲ§Ų± Ų§Ł„Ų°Ł†ŁˆŲØ ŁˆŲ³ŲŖŲ§Ų± Ų§Ł„Ų¹ŁŠŁˆŲØ ŁˆŁ…ŁŲ±Ų¬ Ų§Ł„ŁƒŲ±ŁˆŲØ
ŁˆŲ§Ł„ŲµŁ„Ų§Ų© Ų¹Ł„Ł‰ Ų³ŁŠŲÆ Ų§Ł„Ł…Ų±Ų³Ł„ŁŠŁ† ŁˆŲ¬Ų§Ł…Ų¹ Ų“Ł…Ł„ Ų§Ł„ŲÆŁŠŁ† ŁˆŁ‚Ų§Ų·Ų¹ ŲÆŲ§ŲØŲ± Ų§Ł„Ł…Ł„Ų­ŲÆŁŠŁ† ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ Ų¢Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų·ŁŠŲØŁŠŁ† Ų§Ł„Ų·Ų§Ł‡Ų±ŁŠŁ† ŁˆŲ³Ł„Ł… ŁƒŲ«ŁŠŲ±Ų§ً
Segala puji bagi Allah, yang telah menguasai segala hati dan goresan hati, yang mampu mengetahui dengan mendalam akan keagungan Allah, dan merasa Dahsyatlah segala mata dan pandangan mengenai dasar-dasar keindahan nur Allah. Allah melihat segala rahasia yang tersembunyi, yang mengetahui segala kandungan jiwa yang tertutup, yang tidak memerlukan perundingan dan pertolongan untuk mengatur kerajaanNya, yang membolak-balikan semua hati, yang mengampuni segala dosa, yang menutup semua kekurangan, yang melapangkan segala kesempitan.

Semoga rahmat tercurah kepada penghulu rasul-rasul, yang mengumpulkan bercerai-berainya agama, yang menghancurkan pikiran orang-orang yang ingkar. Dan kepada keluarganya yang baik dan suci, anugerahilah kiranya kesejahteraan yang sebanyak-banyaknya.


Ų£Ł…Ų§ ŲØŲ¹ŲÆ ŁŲ“Ų±Ł Ų§Ł„Ų„Ł†Ų³Ų§Ł† ŁˆŁŲ¶ŁŠŁ„ŲŖŁ‡ Ų§Ł„ŲŖŁŠ ŁŲ§Ł‚ ŲØŁ‡Ų§ Ų¬Ł…Ł„Ų© Ł…Ł† Ų£ŲµŁ†Ų§Ł Ų§Ł„Ų®Ł„Ł‚ ŲØŲ§Ų³ŲŖŲ¹ŲÆŲ§ŲÆŁ‡ Ł„Ł…Ų¹Ų±ŁŲ© Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų³ŲØŲ­Ų§Ł†Ł‡ Ų§Ł„ŲŖŁŠ Ł‡ŁŠ ŁŁŠ Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ Ų¬Ł…Ų§Ł„Ł‡ ŁˆŁƒŁ…Ų§Ł„Ł‡ ŁˆŁŲ®Ų±Ł‡ ŁˆŁŁŠ Ų§Ł„Ų¢Ų®Ų±Ų© Ų¹ŲÆŲŖŁ‡ ŁˆŲ°Ų®Ų±Ł‡ ŁˆŲ„Ł†Ł…Ų§ Ų§Ų³ŲŖŲ¹ŲÆ Ł„Ł„Ł…Ų¹Ų±ŁŲ© ŲØŁ‚Ł„ŲØŁ‡ Ł„Ų§ ŲØŲ¬Ų§Ų±Ų­Ų© Ł…Ł† Ų¬ŁˆŲ§Ų±Ų­Ł‡ ŁŲ§Ł„Ł‚Ł„ŲØ Ł‡Łˆ Ų§Ł„Ų¹Ų§Ł„Ł… ŲØŲ§Ł„Ł„Ł‡
Amma Badu, Manusia yang mulia dan utama adalah manusia yang bisa mengatasi berbagai macam prilaku menuju makrifah (mengenal Allah) yang maha suci, mengenal Allah di dunia merupakan keindahan, kesempurnaan dan kebanggaan tersendiri. Sedangkan mengenal (melihat) Allah di akhirat adalah adat dan simpanannya. Sesungguhnya manusia bisa mengenal Allah dengan hatinya bukan dengan salah satu anggota badannya. Maka hatilah Yang mengetahui Allah.


ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ł…ŲŖŁ‚Ų±ŲØ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų¹Ų§Ł…Ł„ Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų³Ų§Ų¹ŁŠ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ł…ŁƒŲ§Ų“Ł ŲØŁ…Ų§ Ų¹Ł†ŲÆ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁ„ŲÆŁŠŁ‡ ŁˆŲ„Ł†Ł…Ų§ Ų§Ł„Ų¬ŁˆŲ§Ų±Ų­ Ų£ŲŖŲØŲ§Ų¹ ŁˆŲ®ŲÆŁ… ŁˆŲ¢Ł„Ų§ŲŖ ŁŠŲ³ŲŖŲ®ŲÆŁ…Ł‡Ų§ Ų§Ł„Ł‚Ł„ŲØ ŁˆŁŠŲ³ŲŖŲ¹Ł…Ł„Ł‡Ų§ Ų§Ų³ŲŖŲ¹Ł…Ų§Ł„ Ų§Ł„Ł…Ų§Ł„Łƒ Ł„Ł„Ų¹ŲØŲÆ ŁˆŲ§Ų³ŲŖŲ®ŲÆŲ§Ł… Ų§Ł„Ų±Ų§Ų¹ŁŠ Ł„Ł„Ų±Ų¹ŁŠŲ© ŁˆŲ§Ł„ŲµŲ§Ł†Ų¹ Ł„Ł„Ų¢Ł„Ų© ŁŲ§Ł„Ł‚Ł„ŲØ Ł‡Łˆ Ų§Ł„Ł…Ł‚ŲØŁˆŁ„ Ų¹Ł†ŲÆ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų„Ų°Ų§ Ų³Ł„Ł… Ł…Ł† ŲŗŁŠŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ł…Ų­Ų¬ŁˆŲØ Ų¹Ł† Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų„Ų°Ų§ ŲµŲ§Ų± Ł…Ų³ŲŖŲŗŲ±Ł‚Ų§ً ŲØŲŗŁŠŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ł…Ų·Ų§Ł„ŲØ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ł…Ų®Ų§Ų·ŲØ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ł…Ų¹Ų§ŲŖŲØ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų°ŁŠ ŁŠŲ³Ų¹ŲÆ ŲØŲ§Ł„Ł‚Ų±ŲØ Ł…Ł† Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁŁŠŁŁ„Ų­ Ų„Ų°Ų§ Ų²ŁƒŲ§Ł‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų°ŁŠ ŁŠŲ®ŁŠŲØ ŁˆŁŠŲ“Ł‚Ł‰ Ų„Ų°Ų§ ŲÆŁ†Ų³Ł‡ ŁˆŲÆŲ³Ų§Ł‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ł…Ų·ŁŠŲ¹ ŲØŲ§Ł„Ų­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁˆŲ„Ł†Ł…Ų§ Ų§Ł„Ų°ŁŠ ŁŠŁ†ŲŖŲ“Ų± Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų¬ŁˆŲ§Ų±Ų­ Ł…Ł† Ų§Ł„Ų¹ŲØŲ§ŲÆŲ§ŲŖ Ų£Ł†ŁˆŲ§Ų±Ł‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų¹Ų§ŲµŁŠ Ų§Ł„Ł…ŲŖŁ…Ų±ŲÆ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁˆŲ„Ł†Ł…Ų§ Ų§Ł„Ų³Ų§Ų±ŁŠ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų£Ų¹Ų¶Ų§Ų” Ł…Ł† Ų§Ł„ŁŁˆŲ§Ų­Ų“ Ų¢Ų«Ų§Ų±Ł‡ ŁˆŲØŲ„ŲøŁ„Ų§Ł…Ł‡ ŁˆŲ§Ų³ŲŖŁ†Ų§Ų±ŲŖŁ‡ ŲŖŲøŁ‡Ų± Ł…Ų­Ų§Ų³Ł† Ų§Ł„ŲøŲ§Ł‡Ų± ŁˆŁ…Ų³Ų§ŁˆŁŠŁ‡ Ų„Ų° ŁƒŁ„ Ų„Ł†Ų§Ų” ŁŠŁ†Ų¶Ų­ ŲØŁ…Ų§ ŁŁŠŁ‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų°ŁŠ Ų„Ų°Ų§ Ų¹Ų±ŁŁ‡ Ų§Ł„Ų„Ł†Ų³Ų§Ł† ŁŁ‚ŲÆ Ų¹Ų±Ł Ł†ŁŲ³Ł‡ ŁˆŲ„Ų°Ų§ Ų¹Ų±Ł Ł†ŁŲ³Ł‡ ŁŁ‚ŲÆ Ų¹Ų±Ł Ų±ŲØŁ‡ ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų°ŁŠ Ų„Ų°Ų§ Ų¬Ł‡Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų„Ł†Ų³Ų§Ł† ŁŁ‚ŲÆ Ų¬Ł‡Ł„ Ł†ŁŲ³Ł‡ ŁˆŲ„Ų°Ų§ Ų¬Ł‡Ł„ Ł†ŁŲ³Ł‡ ŁŁ‚ŲÆ Ų¬Ł‡Ł„ Ų±ŲØŁ‡ ŁˆŁ…Ł† Ų¬Ł‡Ł„ Ł‚Ł„ŲØŁ‡ ŁŁ‡Łˆ ŲØŲŗŁŠŲ±Ł‡ Ų£Ų¬Ł‡Ł„ Ų„Ų° Ų£ŁƒŲ«Ų± Ų§Ł„Ų®Ł„Ł‚ Ų¬Ų§Ł‡Ł„ŁˆŁ† ŲØŁ‚Ł„ŁˆŲØŁ‡Ł… ŁˆŲ£Ł†ŁŲ³Ł‡Ł… ŁˆŁ‚ŲÆ Ų­ŁŠŁ„ ŲØŁŠŁ†Ł‡Ł… ŁˆŲØŁŠŁ† Ų£Ł†ŁŲ³Ł‡Ł… ŁŲ„Ł† Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁŠŲ­ŁˆŁ„ ŲØŁŠŁ† Ų§Ł„Ł…Ų±Ų” ŁˆŁ‚Ł„ŲØŁ‡

Hati lah yang bisa dekat (taqorub) kepada Allah, Hati lah yang bisa bekerja karena Allah, Hati lah yang berjalan kepada Allah dan Hati lah yang membuka apa saja yang ada di sisi Allah, dan apa saja yang ada padanya. Dan sesungguhnya anggota badan hanyalah pengikut pelayan dan alat yang dipergunakan oleh hati. dan yang dikerjakan hati kepada anggota tubuh, bagai raja yang memerintah budaknya, pemimpin yang menerima layanan rakyatnya, dan yang bekerja bagi perkakasnya hatilah yang diterima di sisi Allah apabila ia selamat sejahtera dari selain Allah.

Hati itu terhalang (terhijab) dari Allah apabila ia tenggelam dengan selain Allah, hatilah yang mencari, hatilah yang berbicara, Hatilah yang berbicara, hati lah yang berbahagia. Apabila dekat kepada Allah maka ia memperoleh kemenangan, apabila ia mensucikannya dan memperoleh kekecewaan dan kesengsaraan apabila ia mengotorkan dan merusaknya.

Hatilah pada hakekatnya yang taat kepada Allah ta'ala. Sesungguhnya ibadah-ibadah yang bergerak pada anggota badan merupakan pantulan cahaya dari hati.

Hatilah yang durhaka yang mengingkari Allah Sesungguhnya yang bergeraknya anggota badan dari melakukan kekejian-kekejian adalah bekas-bekasnya hati yang gelap, dan dengan bersinarnya hati, lahirlah segala kebaikan zhahiriyah dan keburukannya. Karena tiap tempat air itu pasti kenal percikkan dengan apa yang ada didalamnya.

Hatilah apabila dikenal oleh manusia maka sesungguhnya manusia itu telah mengenal dirinya dan apabila manusia telah mengenal dirinya maka ia telah mengenal akan Tuhannya dan apabila tidak dikenal oleh manusia maka manusia tidak mengenal akan dirinya dan apabila manusia tidak mengenal dirinya maka ia tidak mengenal akan TuhanNya dan barangsiapa tidak mengenal hatinya maka ia lebih tidak mengenal lagi akan selainnya, karena kebanyakan manusia itu tidak mengetahui hatinya dan dirinya karena telah terhalang antara mereka dan hati mereka.

ŁˆŲ­ŁŠŁ„ŁˆŁ„ŲŖŁ‡ ŲØŲ£Ł† ŁŠŁ…Ł†Ų¹Ł‡ Ų¹Ł† Ł…Ų“Ų§Ł‡ŲÆŲŖŁ‡ ŁˆŁ…Ų±Ų§Ł‚ŲØŲŖŁ‡ ŁˆŁ…Ų¹Ų±ŁŲ© ŲµŁŲ§ŲŖŁ‡ ŁˆŁƒŁŠŁŁŠŲ© ŲŖŁ‚Ł„ŲØŁ‡ ŲØŁŠŁ† Ų„ŲµŲØŲ¹ŁŠŁ† Ł…Ų¹ Ų£ŲµŲ§ŲØŲ¹ Ų§Ł„Ų±Ų­Ł…Ł† ŁˆŲ£Ł†Ł‡ ŁƒŁŠŁ ŁŠŁ‡ŁˆŁ‰ Ł…Ų±Ų© Ų„Ł„Ł‰ Ų£Ų³ŁŁ„ Ų§Ł„Ų³Ų§ŁŁ„ŁŠŁ† ŁˆŁŠŁ†Ų®ŁŲ¶ 
Ų„Ł„Ł‰ Ų£ŁŁ‚ Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ§Ų·ŁŠŁ† ŁˆŁƒŁŠŁ ŁŠŲ±ŲŖŁŲ¹ Ų£Ų®Ų±Ł‰ Ų„Ł„Ł‰ Ų£Ų¹Ł„Ł‰ Ų¹Ł„ŁŠŁŠŁ† ŁˆŁŠŲ±ŲŖŁ‚ŁŠ Ų„Ł„Ł‰ Ų¹Ų§Ł„Ł… Ų§Ł„Ł…Ł„Ų§Ų¦ŁƒŲ© Ų§Ł„Ł…Ł‚Ų±ŲØŁŠŁ†

ŁˆŁ…Ł† Ł„Ł… ŁŠŲ¹Ų±Ł Ł‚Ł„ŲØŁ‡ Ł„ŁŠŲ±Ų§Ł‚ŲØŁ‡ ŁˆŁŠŲ±Ų§Ų¹ŁŠŁ‡ ŁˆŁŠŲŖŲ±ŲµŲÆ Ł„Ł…Ų§ ŁŠŁ„ŁˆŲ­ Ł…Ł† Ų®Ų²Ų§Ų¦Ł† Ų§Ł„Ł…Ł„ŁƒŁˆŲŖ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŁŁŠŁ‡ ŁŁ‡Łˆ Ł…Ł…Ł† Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŲ¹Ų§Ł„Ł‰ ŁŁŠŁ‡ Ł†Ų³ŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁŲ£Ł†Ų³Ų§Ł‡Ł… Ų£Ł†ŁŲ³Ł‡Ł…
Ų£ŁˆŁ„Ų¦Łƒ Ł‡Ł… Ų§Ł„ŁŲ§Ų³Ł‚ŁˆŁ† ŁŁ…Ų¹Ų±ŁŲ© Ų§Ł„Ł‚Ł„ŲØ ŁˆŲ­Ł‚ŁŠŁ‚Ų© Ų£ŁˆŲµŲ§ŁŁ‡  Ų£ŲµŁ„ Ų§Ł„ŲÆŁŠŁ† ŁˆŲ£Ų³Ų§Ų³ Ų·Ų±ŁŠŁ‚ Ų§Ł„Ų³Ų§Ł„ŁƒŁŠŁ†

Sesungguhnya Allah benamkan dalam hati, sebuah penghalang (hijab) dengan mencegahnya dari bermusyahadah bermuraqabah, mengenal sifat-sifatnya dan cara berbolak-baliknya di antara dua anak jari dari anak-anak jari Tuhan Yang Maha Pemurah, dan bagaimana ia sekali turun ke tingkat paling bawah dan merendah sejajar dengan setan-setan dan bagaimana pada masa yang lain ia meninggi ke tingkat yang paling tinggi, naik ke alam malaikat yang dekat dengan Tuhan.

Orang yang hatinya tiada mengenal untuk bermuraqabah, menjaga dan mengintip apa yang tampak dari dan dalam gudang alam malakut, maka orang tersebut termasuk dalam golongan orang yang difirmankan oleh Allah “mereka yang lupa kepada Allah Lalu Allah melupakan mereka kepada dirinya sendiri itulah orang-orang yang fasik”. Maka mengenal hati dan hakikat sifat-sifatnya itu merupakan pokok agama dan sendi jalan bagi orang-orang salik (orang-orang yang berjalan kepada Allah)

Post a Comment

0 Comments